Rabu, 01/05/2024 - 19:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Ini Alasan Pertanian Padi Kurang Diminati Generasi Milenial

ADVERTISEMENTS

 MALANG —  Pertanian di bidang padi kurang diminati oleh generasi milenial di Kabupaten Malang. Hal ini berdasarkan hasil pelatihan petani milenial yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sejak 2021 lalu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Saniputera menyatakan, pihaknya telah memberikan pelatihan terhadap 6.000an orang dari generasi milenial di Kabupaten Malang sejak 2021. “Jadi ada pelatihan manajemen bisnis, penyusunan proposal, pelatihan budidaya tanaman pangan, hortikultura, kemudian pascapanen, pengolahan kopi, barista, peternakan juga ada,” kata Avicenna saat dihubungi Republika. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sebagian besar peserta telah terjun menjadi petani di wilayahnya masing-masing. Namun sebagian besar lebih memilih menggeluti bidang hortikultura kopi. Kemudian juga ada yang memilih fokus pada aspek pascapanen seperti barista dan lain-lain.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Beda Generasi X, Milenial, dan Gen Z Ketika Pilih Hotel untuk Menginap
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia mengaku kendala yang dihadapinya adalah peminatan terhadap tanaman pangan padi sangat kecil. Dari 6.000an peserta, hanya 200 orang yang memilih bidang pertanian padi. Bahkan, dia memperkirakan jumlahnya tidak sampai 200 orang.

ADVERTISEMENTS

Avicenna tidak mengetahui pasti mengapa generasi milenial tidak tertarik pada tanaman padi. Namun dia menduga adanya pola pikir bahwa bertani di bidang padi berarti menjadi petani sesungguhnya. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Selain itu, sentuhan teknologi canggih belum masuk sepenuhnya di bidang tanaman padi. Belum lagi petani padi lebih banyak beraktivitas di lahan seperti membajak sawah. 

Melihat kondisi tersebut, Avicenna pun menilai, itu sebagai pekerjaan bersama yang harus dipecahkan. “Tentang bagaimana caranya regenerasi di bidang pertanian ini betul-betul bisa berjalan dengan baik. Yang kuncinya menimbulkan keminatan generasi muda untuk terjun di dunia pertanian,” ungkapnya.

Berita Lainnya:
PUPR: Pansela Kurangi Beban Tol Trans Jawa Sekaligus Jadi Jalur Wisata

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah petani Indonesia sejak 2013 terus mengalami penurunan. Saat ini, jumlah petani di Indonesia sebanyak 29,3 juta petani, berkurang dari tahun 2013 yang mencapai 31 juta petani. Petani di Tanah Air juga didominasi petani berusia tua.

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengatakan, meski jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) menurun, tapi untuk rumah tangga usaha pertanian (RTUP) naik 8,74 persen. Saat ini, ada 28,4 juta RTUP di Indonesia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi