Ilustrasi.
JAKARTA — Seorang Muslim mungkin ada yang pernah mengalami situasi yang sulit dalam hidupnya atau merasa cemas atas nasib rezekinya. Kecemasan ini pun pernah dirasakan oleh beberapa sahabat Nabi SAW.
Dalam sebuah hadits, disebutkan mengenai dua sahabat Nabi yang datang kepada Nabi SAW lalu menyampaikan keluhan atas kondisi hidupnya. Dua sahabat yang dimaksud ialah Habbah dan Sawwa (anak Khalid).
Berikut haditsnya:
عَنْ حَبَّةَ وَسَوَاءٍ ابْنَيْ خَالِدٍ قَالَا دَخَلْنَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُعَالِجُ شَيْئًا فَأَعَنَّاهُ عَلَيْهِ فَقَالَ لَا تَيْئَسَا مِنْ الرِّزْقِ مَا تَهَزَّزَتْ رُءُوسُكُمَا فَإِنَّ الْإِنْسَانَ تَلِدُهُ أُمُّهُ أَحْمَرَ لَيْسَ عَلَيْهِ قِشْرٌ ثُمَّ يَرْزُقُهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
Dari Habbah dan Sawwa anaknya Khalid, keduanya berkata, “Kami pernah menemui Nabi SAW saat beliau sedang memperbaiki sesuatu. Kami lalu berkeluh kesah kepadanya, maka beliau pun bersabda, “Janganlah kalian berputus asa dari rezeki Allah selama kepala kalian masih bergerak. Karena sungguh manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak memiliki suatu apapun, lalu Allah ‘Azza wa Jalla memberinya rezeki.” (HR. Ibnu Majah)
Imam As-Suyuthi dalam Mu’jam Al Shohabah menjelaskan, maksud dari jangan berputus asa ialah sesuatu yang membuat seseorang berputus asa. Adapun ‘kepala masih bergerak’ merupakan kiasan yang merujuk pada kehidupan.
Sedangkan merah, yaitu seperti daging yang tidak berkulit karena lemahnya kulit tersebut, lalu Allah SWT menguatkan kulit itu. Selain itu, juga ada pandangan bahwa bisa jadi yang dimaksud kulit itu ialah pakaian. Artinya, manusia lahir ke dunia tanpa sehelai pakaian, lalu Allah SWT memberinya pakaian.
Allah SWT berfirman…
sumber : Islamweb
Sumber: Republika