Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Ditemukan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Buah tomat yang ditemukan kembali di ruang angkasa setelah menghilang sejak 2022.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Tomat yang ditanam di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menghilang selama hampir setahun sebelum akhirnya muncul kembali. Seorang astronot NASA, Frank Rubio mengungkapkan kejadian tersebut dalam sebuah wawancara setelah kembali ke Bumi dari misi di ISS. Rubio menyebutkan bahwa setelah memanen salah satu tomat pertama yang tumbuh di luar angkasa dan menyimpannya dalam tas untuk presentasi, tomat tersebut tiba-tiba menghilang.

ADVERTISEMENTS

Karena tidak ada sisa buah tersebut, sesama astronot menuduh Rubio telah memakannya. Namun, delapan bulan kemudian, pada awal Desember, tomat yang hilang tersebut muncul kembali. Sebuah foto yang dibagikan oleh NASA menunjukkan bahwa sebenarnya ada dua tomat dalam sampel tersebut, dan keduanya tampaknya masih dalam kondisi yang layak.

ADVERTISEMENTS

“Selain beberapa perubahan warna, tidak ada pertumbuhan mikroba atau jamur yang terlihat,” tulis NASA dalam unggahan blognya, dilansir Engadget, Senin (18/12/2023).

ADVERTISEMENTS

NASA telah lama melakukan eksperimen dengan menanam makanan di ISS untuk memahami dampak lingkungan luar angkasa terhadap pertumbuhan tanaman. Tomat kerdil merah ditanam sebagai bagian dari program bernama eXpose Root On-Orbit Test System (XROOTS), yang menggunakan teknik hidroponik dan aeroponik tanpa tanah.

ADVERTISEMENTS

Rubio, yang memecahkan rekor tinggal di ISS selama 371 hari sebelum kembali pada September 2023, memanen sejumlah tomat sebagai bagian dari studi VEG-05. Tentang tomat yang menghilang, Rubio menyatakan bahwa meskipun dia yakin telah mengamankan tomat dengan Velcro pada Maret lalu. Namun, tomat tersebut tiba-tiba hilang dan dia menghabiskan waktu delapan hingga 20 jam untuk mencarinya tanpa hasil. Informasi lebih lanjut tentang kejadian ini masih menjadi misteri, dan NASA mungkin memberikan pembaruan lebih lanjut.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version