Kamis, 16/05/2024 - 12:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pakar Sebut Bangun 40 Kota Setara Jakarta Jargon tidak Realistis

 JAKARTA — Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna menilai, pernyataan cawapres nomor urut 1 Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Iminnyang ingin membangun 40 kota setara Jakarta adalah sebuah jargon politik semata. “Namanya jargon politik ya bebas saja, tapi kan harus realistis,” ujar Yayat kepada media di Jakarta, Sabtu (24/12/2023). 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Menurut dia, perlu kajian mendalam soal membangun 40 kota seperti Jakarta. “Ini bukan perkara mudah, dan tidak hanya sekadar soal apakah cukup waktu selama lima tahun mengerjakannya,” ucap Yayat. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Jika parameternya adalah Jakarta, sambung dia, diperlukan key performance indikator (KPI) apa yang dimiliki Jakarta yang mau ditiru pembangunannya. “Apa mau ditiru macetnya, banjirnya atau minimnya ketersediaan air bersih?” kata Yayat menyentil.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Mahkamah Konstitusi Tolak Seluruh Gugatan Pilpres Anies-Cak Imin

Dia pun heran, apa mungkin pemerintah bisa membangun 40 kota seperti Jakarta dengan APBD senilai Rp 80 triliun dengan jumlah penduduk di atas satu juta jiwa. Tentu hal itu harus dikaji secara mendalam sesuai key performance indikator tadi,” ujar Yayat. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Menurut Yayat, Jakarta dengan anggaran Rp 80 triliun saja, masih menghadapi berbagai masalah yang belum tertasi. Mulai banjir, kemacetan, hingga ketersediaan air bersih. Kemudian soal hunian di Jakarta yang mahal dan juga sulitnya mencari lahan. “Sekarang saja program rumah DP 0 rupiah tidak terealisasi dengan baik,” kata Yayat. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Jakarta yang memiliki konsep modern, juga belum tentu bisa diimplementasikan di semua kota. Belum lagi, menurut Yayat, Jakarta adalah kota termahal dengan biaya hidup ideal mencapai Rp 15 juta per bulan.  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kata Satpol PP soal Heboh PKL Teriak 'Pemerintahan Bobby Bodoh' saat Sosialisasi

“Intinya, harus jelas apa yang mau ditiru dari Jakarta. Jadi 40 kota itu, gajinya harus tinggi-tinggi dan ekonomi harus naik. Tapi harus dicari apa penggeraknya agar kota-kota bisa maju,” kata Yayat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dia menyarankan, daripada membuat 40 kota setara Jakarta, pemerintah lebih baik melakukan pemerataan dengan redistribusi fungsi. Jadi kota seperti Jakarta membagi fungsinya dengan kota lain agar tidak terlalu ‘obesitas’.

ADVERTISEMENTS

Contohnya, Jakarta membagi pusat pemerintahan ke IKN, pendidikan bisa ke Depok, ekonomi kreatif ke Bandung, Iidustri ke Cikarang dan Karawang. “Sehingga ekonomi bisa bisa tumbuh kembang setara dengan Jakarta,” kata Yayat.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi