Selasa, 21/05/2024 - 14:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Moeldoko Adukan Majalah Tempo Edisi “Beking Mobil Listrik Wuling”, Disebut Menjurus ke Brutal Tendensius

BANDA ACEH – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengadukan Majalah Tempo ke Dewan Pers pada Rabu (27/12/2023).Moeldoko melaporkan Majalah Tempo edisi daring yang terbit tanggal 24 Desember dan Majalah Tempo edisi cetak 25-31 Desember dengan sampul berjudul “Beking Mobil Listrik Wuling”. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Tidak hanya itu, sampul majalah tersebut juga memuat ilustrasi wajah Moeldoko yang memegang pengisi daya mobil listrik.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Majalah Tempo edisi itu menyebut Moeldoko diduga mengintervensi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengakomodir alat pengisi baterai mobil listrik yang tidak sesuai standar.

Berita Lainnya:
dr Boyke Kisahkan Pasien Kelas 2 SMP yang Hamil namun Masih dalam Keadaan Perawan, Ini Penyebabnya

“Saya sungguh tidak terima dengan arogansi jurnalistik dan menurut saya tempo tidak independen,” kata Moeldoko.  

Menurut dia, cara berpikir Majalah Tempo keliru. Pasalnya, dirinya sebagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) justru memperjuangkan hak pengguna kendaraan mobil listrik khususnya merek Wuling agar dapat menggunakan kendaraan listrik beserta onderdilnya dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dia mengatakan pengajuan SNI untuk pengisi daya tipe GBT merupakan hal yang biasa dan tidak dimaksudkan untuk serta-merta mengganti pengisi daya tipe CCS yang saat ini lebih banyak digunakan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Oleh karena itu, dia menyayangkan kesimpulan investigasi majalah tersebut yang tendensius menyudutkan dirinya melakukan cawe-cawe dalam salah satu program strategis nasional, yakni pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Di dalam opininya mereka, menurut saya sebuah bentuk arogansi jurnalistik bahkan menjurus kepada brutal tendensius dan kehilangan independensinya,” pungkasnya.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi