Kamis, 16/05/2024 - 03:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat: Mesin Partai Penyokong Ganjar-Mahfud Belum Kerja Maksimal

BANDA ACEH -Mesin partai Politik yang menyokong pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3, Ganjar PranowoMahfud MD dianggap belum bekerja maksimal, sehingga hasil survei internal, Ganjar-Mahfud masih di bawah pasangan Nomor Urut 2, Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Hal itu disampaikan Pengamat Politik dari Motion Cipta Matrix, Wildan Hakim menanggapi hasil survei internal Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud yang menunjukkan bahwa Ganjar-Mahfud meraih elektabilitas di angka 37 persen, selisih 4 persen dengan Prabowo-Gibran yang meraih elektabilitas sebesar 41 persen.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Hasil survei ini bisa ditafsirkan dari dua sisi. Pertama, Ganjar-Mahfud mulai mengejar ketertinggalan elektabilitasnya dengan Prabowo-Gibran. Kedua, mesin partai politik yang menyokong Ganjar-Mahfud belum bekerja secara maksimal pada tataran operasional,” kata Wildan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/1).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Seharusnya, kata Wildan, untuk urusan elektoral semacam ini, PDI Perjuangan punya pakarnya, yakni Bambang Pacul. Hasil survei internal itu harus disikapi sangat serius oleh TPN dan juga oleh Bambang Pacul.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bahaya Besar Menanti Israel di Rafah, Eks Panglima Zionis: Hamas Sudah Siapkan Strategi Sergap IDF

“Boleh jadi, kepakaran Pak Bambang saat ini sedang diuji agar pasangan Ganjar-Mahfud ini bisa memainkan jurus gaspoll yang kerap disuarakan di masa kampanye,” terang Wildan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut dosen ilmu komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia ini, stagnasi raihan elektabilitas Ganjar-Mahfud sangat mungkin disebabkan oleh terbelahnya porsi dukungan yang dihasilkan dari Jokowi effect.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Di mana, sebelum muncul nama Gibran sebagai cawapresnya Prabowo, Jokowi effect menjadi milik PDIP. Sebab, Jokowi merupakan kader partai banteng.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Persepsi dan opini publik dengan mudah dibangun dengan menyatakan bahwa keberhasilan Jokowi sebagai presiden tidak lepas dari komitmen partai untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS

Namun saat ini, lanjut Wildan, situasinya menjadi terbelah, yang menyebabkan dukungan dari rakyat juga akan terbelah. Mengingat, Ganjar dan Gibran sama-sama berjanji akan melanjutkan program kerjanya Jokowi.

ADVERTISEMENTS

“Jadinya, publik bimbang. Kebimbangan yang dihadapi oleh undecided voters ini harus bisa diatasi oleh TPN pasangan nomor 3,” tutur Wildan.

Berita Lainnya:
Potret Menjijikkan RTH Tubagus Angke, Kondom dan Tisu Bekas Bertebaran di Sarang Prostitusi Jalanan

Wildan menilai, persepsi publik terhadap sosok capres dan cawapres terbentuk oleh informasi yang menerpa mereka. Selain faktor informasi yang menerpa publik, pendekatan berbasis teritorial kepada konstituen juga harus diperhitungkan.

“Kampanye tatap muka pada akhirnya tetap diperlukan dan akan punya dampak terhadap elektabilitas atau tingkat keterpilihan figur yang mengikuti kontestasi Pilpres 2024. Dukungan nyata dari para caleg untuk mengenalkan para figur ini juga harus dimainkan. Mesin partai itu bekerja dengan melihat kinerja pengurus parpol, para caleg, dan simpatisannya. Tiga simpul ini harus digerakkan secara konsisten,” pungkas Wildan

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi