Masih Batuk Setelah Berminggu-minggu, Kapan Harus ke Dokter?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

JAKARTA — Batuk yang terus-menerus terkadang memerlukan perhatian medis. Mengapa kondisi ini bisa terjadi dan kapan Anda harus mencari bantuan medis?

ADVERTISEMENTS

Kepala Departemen Kedokteran Paru di Rumah Sakit Amrita, Faridabad, di India, Arjun Khanna menjelaskan bahwa saat ini banyak pasien yang mengalami batuk pasca infeksi virus, terutama setelah infeksi virus ringan. Batuk ini biasanya sembuh dengan sendiri, tapi kondisi cuaca dingin dan tingkat polusi yang tinggi dapat memperburuk penyakit itu.

ADVERTISEMENTS

“Kadang-kadang, bahkan batuk yang berkepanjangan ini Anda mungkin memerlukan intervensi medis dan Anda mungkin perlu menemui ahli paru,” kata dr Khanna, dilansir Times Now News, Jumat (5/1/2024).

Menurut konsultan penyakit menular di P. D. Hinduja Hospital & Medical Research Centre, dr Umang Agrawal, batuk yang berkepanjangan bisa disebabkan oleh fenomena bernama bronkitis pasca infeksi virus. Sementara itu, Direktur Penyakit Dalam di Max Super Speciality Hospital, dr Mukesh Mehra, menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa batuk bisa bertahan lama dan menjadi batuk kronis.

 

ADVERTISEMENTS

Jika batuk berlanjut selama lebih dari enam sampai delapan pekan, ada kemungkinan batuk tersebut sudah menjadi batuk kronis. Dokter Arjun mengingatkan bahwa terdapat tanda-tanda bahaya yang terkait dengan batuk yang memerlukan perhatian medis segera, seperti pusing, pingsan, batuk yang mengganggu tidur, adanya darah atau dahak bernanah, nyeri dada, atau sesak napas yang terkait dengan batuk.

ADVERTISEMENTS

Ini mungkin bukan hanya batuk alergi biasa, yang diperlukan penanganan medis khusus. Berbagai faktor seperti flu, alergi, virus, debu, atau peradangan yang mengiritasi saluran hidung dapat menjadi penyebab batuk yang terus-menerus.

Ketika lendir dari hidung menetes ke tenggorokan, ini bisa menyebabkan batuk terutama di malam hari. Perawatan seperti dekongestan, antihistamin, atau steroid hidung dapat membantu tergantung pada gejala yang dialami.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version