Rabu, 22/05/2024 - 08:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Fahri Hamzah Sebut Pemilih Capres Selain Prabowo akan Memilih karena Marah: Sedikit tapi Berisik

BANDA ACEH – Fahri Hamzah, Wakil Ketua Partai Gelora katakan bahwa pemilih calon presiden (capres) lain selain Prabowo Subianto adalah “orang marah”.Alasan itu dikatakan anggota TKN Prabowo-Gibran ini saat menjadi narasumber “Ngobrol Pilpres” di Bandar Lampung, Jumat (12/1/2024) malam.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Ketika itu Fahri ditanya apa alasan TKN sangat yakin Pilpres 2024 hanya akan terjadi satu putaran dengan kemenangan Prabowo-Gibran.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Saya tidak bisa berpikir apa alasan orang memilih calon lain. Tapi akhirnya ketemu satu alasannya, (mereka) marah,” katanya, Jumat malam.

Berita Lainnya:
Menteri Nadiem: Museum dan Cagar Budaya Jadi Ruang Belajar Inklusif

“Orang marah itu sedikit, Pak. Tapi ramai, berisik. Bapak lihat di Tiktok, Instagram, dilihat ada orang marah dianggap semuanya marah,” tambahnya.

Dia mengklaim, hal itu berbeda dengan pihak Prabowo yang menurutnya disatukan oleh semangat nasionalisme.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Orang marah diajak rasional susah,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dia menambahkan, menang satu putaran juga ditargetkan di Provinsi Lampung.

Menurutnya, di antara seluruh provinsi di Sumatera, posisi Lampung sangat “seksi”.

ADVERTISEMENTS

“Di Jawa itu Jawa Tengah, di Sumatera itu Lampung Kalau Lampung bisa (menang) satu putaran, maka selesai,” beber Fahri.

ADVERTISEMENTS

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Partai Gelora Fahri Hamzah menceritakan momen “merangkulnya” Prabowo Subianto dengan Joko WIdodo (Jokowi).

Berita Lainnya:
Prabowo Janji Indonesia Sejahtera dalam 3-4 Tahun, Anak-anak Bebas dari Kelaparan

Menurut Fahri, keduanya disatukan dengan semangat rekonsiliasi saat rakyat Indonesia terbelah di Pemilu 2014 dan 2019.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi