Sabtu, 04/05/2024 - 10:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Ketika Peretas Korut dan Perjahat Berbagi Jaringan di Asia Tenggara

ADVERTISEMENTS

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bersama Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

WINA — Kantor Narkoba dan Kejahatan PBB (UNODC) merilis laporan yang menyebutkan peretas Korea Utara (Korut) berbagi pencucian uang dan jaringan perbankan bawah tanah dengan penipu dan penyelundup narkoba di Asia Tenggara. Kasino dan pertukaran mata uang kripto menjadi sumber utama pendapatan kelompok kejahatan terorganisir.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut UNODC mengatakan mereka mengamati “beberapa contoh” pembagian semacam itu yang dilakukan peretas Korut termasuk Lazarus Group di area Mekong yang mencakup Myanmar, Thailand, Laos dan Kamboja.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam laporan yang dirilis Senin (15/1/2024) UNODC mengatakan mereka mengidentifikasi aktivitas tersebut melalui analisa data informasi kasus dan rantai blockchain. Melalui sambungan telepon salah satu anggota misi Korut di PBB di Jenewa mengatakan “ia tidak mengetahui” laporan UNODC. Sumber yang tidak disebutkan namanya itu menambahkan semua laporan mengenai Lazarus sebelumnya “spekulasi dan informasi palsu.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Perundungan Jadi Motif Penembakan di Sekolah Finlandia 

PBB yakin Lazarus dikendalikan biro intelijen utama Korut. Kelompok itu dituduh terlibat dalam berbagai penipuan siber dan serangan ransomware. Dana yang diperoleh peretas Korut diyakini digunakan untuk membiayai Pyongyang dan program senjatanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dalam laporannya, UNODC mengatakan kasino dan pesta-pesta di Asia Tenggara, yang memfasilitasi permainan judi pemain kaya, pertukaran mata uang kripto yang tidak diatur, menjadi “bagian dasar” dari arsitektur perbankan yang digunakan kejahatan terorganisir di wilayah tersebut. “Kasino terbukti mampu dan efisien dalam memindahkan dan mencuci uang tunai dan kripto dalam volume besar tanpa terdeteksi,” kata UNODC.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Menciptakan saluran efektif yang mengintegrasikan miliaran hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan formal,” tambah lembaga itu. UNODC menambahkan kejahatan terorganisir menyusupi sektor perjudian untuk “pencucian uang skala industri dan operasi perbankan bawah tanah,” yang berhubungan dengan perdagangan narkoba dan penipuan dunia maya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Mesir Ungkap Proposal Baru Gencatan Senjata di Gaza

Laporan tersebut mengutip kasino berlisensi dan operator perjamuan di Filipina yang membantu mencuci sekitar 81 juta dolar AS yang dicuri dalam serangan siber ke Bank Sentral Bangladesh pada 2016. Serangan tersebut dikaitkan dengan Lazarus Group.

Perwakilan Regional UNODC untuk Asia Tenggara dan Pasifik, Jeremy Douglas mengatakan menjamurnya kasino dan kripto “memperkuat” kelompok-kelompok kejahatan terorganisir di Asia Tenggara. “Tidak mengherankan jika para pelaku ancaman yang canggih akan memanfaatkan sistem perbankan bawah tanah dan penyedia layanan yang sama,” katanya. 

sumber : reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi