Selasa, 21/05/2024 - 15:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Mulai Populer, Sambung Bulu Mata Pakai Lampu UV Ternyata Berbahaya

Perempuan menunjuk matanya (Ilustrasi). Praktik pemasangan bulu mata palsu dengan pemakaian lampu UV dianggap sangat mengkhawatirkan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Layanan sambung bulu mata alias eye lash extension menggunakan lampu UV mulai populer di beberapa salon. Prosesnya melibatkan penyinaran dengan sinar UV setelah bulu mata palsu direkatkan ke mata konsumen. Proses ini diklaim dapat membuatnya tahan air dan tahan lama.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Para ahli menyoroti bahwa praktik itu bisa berbahaya dan sangat mungkin menimbulkan risiko kesehatan akibat pemakaian lampu UV ke mata. Walaupun risiko kesehatan jangka panjangnya belum bisa dipastikan, tapi praktik itu disebut sangat mengkhawatirkan.

Salah satunya disampaikan Asosiasi Terapi Kecantikan dan Tata Rias Inggris (BABTAC), yang mengatur para profesional kecantikan. BABTAC tidak mengasuransikan penyedia layanan yang menawarkan perawatan itu karena kurangnya penelitian mengenai potensi risikonya.

Berita Lainnya:
Tiara Andini Hingga Lyodra Jadi Bridesmaid Mahalini, Banjir Pujian Warganet

Ketua BABTAC, Lesley Blair, mengatakan setiap kali ada perawatan baru muncul dalam industri kecantikan, BABTAC punya peran besar. Salah satunya, memastikan profesional kecantikan mempertahankan nilai tinggi perawatan yang ditawarkan di salon oleh para profesional, namun tidak demikian jika menyangkut sambung bulu mata dengan paparan sinar UV.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Karena masih banyak penyelidikan dan penelitian yang harus dilakukan mengenai risiko kesehatan jangka pendek atau jangka panjang, saat ini kami tidak menawarkan asuransi untuk perawatan ini,” ucap Blair, dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (30/1/2024).

Berita Lainnya:
CNBLUE akan Gelar Konser di Indonesia pada Mei 2024, Tiket Dijual Mulai 26 April

Pakar dermatologi Leila Asfour dari British Association of Dermatologists mengatakan bahwa kulit di kelopak mata sangat tipis, sensitif, dan rentan terhadap reaksi alergi. Sementara itu, lem bulu mata biasanya berbahan dasar sianoakrilat, yang merupakan penyebab umum alergi kontak.

ADVERTISEMENTS

Ditambah dengan penggunaan sinar UV, ada kekhawatiran itu dapat berkontribusi terhadap perkembangan melanoma, jenis kanker kulit paling mematikan.

ADVERTISEMENTS

“Perlu lebih banyak data tentang sambung bulu mata UV/LED yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk mengetahui efek sebenarnya,” kata Asfour.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi