Rabu, 01/05/2024 - 01:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi: Perbedaan Pilihan tak Perlu Dibesar-besarkan

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya soal isu munculnya ketidaknyamanan di kabinet yang dipimpinnya. Menurutnya, suasana di kabinetnya saat ini masih biasa saja meskipun Menko Polhukam Mahfud MD telah mundur dari jabatannya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Jokowi menilai, perbedaan pilihan politik merupakan hal yang wajar dalam berdemokrasi. Karena itu, ia mengatakan agar hal itu tidak perlu dibesar-besarkan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Biasa saja, bahwa ada perbedaan pilihan itu demokrasi, tidak perlu dibesar-besarkan,” kata Jokowi usai menghadari Kongres GP Ansor di Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memberikan tanggapannya soal isu bahwa suasana sidang kabinet yang dipimpin oleh Presiden Jokowi mulai tidak nyaman. Muhadjir menilai, perubahan suasana tersebut mungkin terjadi karena ada rasa canggung para menteri dari partai politik yang berbeda pilihan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pengamat Sebut PDIP dan PKS Masuk Kabinet, Nasib Anies dan Ganjar Tragis

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kalau yang dimaksud tidak hangat itu artinya dingin satu sama lain rasanya tidak. Mungkin ada rasa canggung bagi menteri dari parpol yang beda pilihan,” ujar Muhadjir saat dihubungi Republika, Rabu (31/1/2024).

Kendati demikian, Muhadjir mengaku tidak merasakan hal itu karena ia berasal dari kalangan professional. Ia mengatakan, kecanggungan yang terjadi akibat beda pilihan politik pun sering dijadikan bahan bercandaan, sehingga suasana menjadi cair.

Menurut Muhadjir, suasana saat sidang kabinet paripurna yang dihadiri oleh semua menteri dan lembaga negara, terasa biasa saja. Para menteri yang hadir juga masih saling menyapa dan bergerombol untuk berdiskusi sambil menunggu jalannya rapat dimulai. Ia pun menegaskan, bergerombol yang dilakukan para menteri bukan menggambarkan perbedaan pilihan politik. Namun dilakukan untuk membahas masalah yang perlu didiskusikan.

“Saya rasakan suasana biasa. Saling sapa, bergerombol, ngobrol, berdiskusi, sambil menunggu rapat dimulai. Bergerombolnya tidak menggambarkan perbedaan pilihan politiknya. Tapi lebih terkait urusan yang perlu didiskusikan, mumpung ketemu. Soalnya ketemu antarmenteri kan sulit. Masing-masing urusannya padat,” jelas Muhadjir.

Berita Lainnya:
Belum Satu Tahun Diresmikan Jokowi, Tol Bocimi Amblas, Siap Harus Tanggung Jawab?

Begitu juga dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar yang menilai suasana kerja saat rapat kabinet yang juga dihadiri oleh semua menteri dan lembaga negara masih berlangsung biasa-biasa saja.

“Kalau dari saya biasa saja,” kata Siti saat dihubungi Republika, Rabu (31/1/2024).

Kader dari Partai Nasdem itu menjelaskan, berbagai interaksi dan komunikasi dengan para menteri lainnya juga masih berjalan seperti biasa.

“Interaksi dan telponan untuk kerjaan selain rapat-rapat di kabinet juga berlangsung biasa saja. Saya dengan Menteri PUPR, Menhub, Menteri ESDM, Mentan, dll. Tidak ada yang berubah,” ujar dia.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi