Jumat, 17/05/2024 - 07:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Rocky Gerung Ungkap Masyarakat Kampus Bersatu Melawan Kekuasaan, Jokowi di Ambang Pemakzulan!

BANDA ACEH – Pandangan tajam dari Pengamat Politik, Rocky Gerung, mencuat saat mengkritik keras pemerintahan Jokowi. Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII) mulai bersuara, menilai penyimpangan kekuasaan yang terlalu ambisius.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Dalam kanal YouTube resminya, Rocky Gerung menyampaikan kritik yang menggugah.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Pemakzulan terjadi dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official Alumni, yang paling memalukan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Senat guru besar UGM menemukan kembali nilai akademisnya, menilai Jokowi melanggar etika konstitusi. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dalam pernyataan resmi, mereka menggerakkan seluruh aktivitas akademis untuk menilai bahwa Jokowi tidak layak memimpin. Rocky Gerung memberikan apresiasi pada keputusan guru besar tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Selamat pada teman-teman Profesor di UGM yang menemukan kembali nilai akademisnya.”

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Mungkin setelah 2 bulan, senat guru besar menganggap, ‘Kenapa kita kalah moral dengan mahasiswa?’ Ini adalah keadaan di Indonesia yang memunculkan momentum penting. Bagaimana pun, lebih baik telat daripada tidak sama sekali.”

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Tuntut Komitmen Garuda, Kemenag: Supaya Tidak Mengacaukan Perjalanan Jamaah Haji

Dalam petisi Bulak Sumur, Jokowi diingatkan sebagai alumni UGM untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. 

ADVERTISEMENTS

“Presiden Joko WIdodo sebagai alumni seharusnya berpegang pada jati diri UGM yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.” Meskipun akhirnya diakui sebagai alumni memalukan, keputusan tersebut dinilai sebagai “tidak layak.”

ADVERTISEMENTS

“UGM menganggapnya memalukan, meskipun akhirnya diakui sebagai alumni. Mungkin ini adalah momentum untuk menilai moralitas dan etika konstitusi,” ujarnya.

“Seharusnya Jokowi datang dengan pengakuan dosa bahwa saya bersalah, saya telah mengkhianati konstitusi, dan saya terlalu ambisius. Pengakuan ini dapat menjadi momentum untuk perubahan,” ungkap Gerung.

Rocky Gerung juga menyoroti Pratikno, mantan rektor UGM dan operator Politik Jokowi. 

Keputusan Pratikno untuk tetap dalam kabinet dianggap sebagai kehilangan moral. 

“Mungkin sudah waktunya para guru besar dan akademisi menilai kembali nilai akademis dan moralitas mereka,” ungkapnya. Gerung menyoroti pentingnya menjaga integritas sebagai suatu keharusan, terlepas dari affiliasi politik.

Berita Lainnya:
Usman Hamid Sebut Larangan Jurnalisme Investigasi ‘Titipan Pemerintah’

“Pratikno sebetulnya lebih berguna jika mengundurkan diri dari Jokowi, memberikan kesempatan pada Jokowi untuk mengubah dirinya.”

Guru besar UGM dan UII membentuk momentum kritis, mengumumkan bahwa Jokowi tidak layak memimpin. 

Gerakan moral ini diharapkan menjadi domino efek, merespons kesalahan-kesalahan moral pemerintahan Jokowi. 

“Orkestrasi moral oleh para Profesor di UGM akan diikuti oleh mereka yang masih berakal sehat.”

Dalam kesimpulan, Rocky Gerung menyoroti betapa Jokowi kehilangan dukungan moral dan aura positifnya. 

Jokowi dianggap terlalu ambisius, mengabaikan nilai-nilai demokrasi dan etika.

“Jika Jokowi bisa mengakui kesalahannya, mengubah pola pikirnya, dan meminta maaf kepada rakyat, mungkin masih ada harapan untuk memulihkan reputasinya,” jelas rocky Gerung.

Gerakan moral dari UGM dan UII diharapkan menjadi pendorong untuk perubahan dan evaluasi moral di pemerintahan.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi