Gula Darah Pengidap Diabetes Bisa Normal Lagi, Bagaimana Cara Menurunkannya?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

JAKARTA — Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh. Kondisi ini memengaruhi cara tubuh menggunakan gula (glukosa) sebagai sumber energi.

ADVERTISEMENTS

Diabetes memang belum bisa disembuhkan, tetapi orang bisa secara alami mengembalikan kadar gula darah dan insulinnya menjadi normal, seperti sebelum terdiagnosis diabetes tipe 2. Dokter Jason Fung, yang juga dikenal sebagai The Fasting Doctor, menjelaskan perubahan pola makan utama dapat mengatasi “masalah inti” diabetes.

ADVERTISEMENTS

Penyakit tersebut dipicu oleh kadar gula darah tinggi yang berbahaya. Hal ini dapat terjadi karena tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau sel-sel tidak merespons insulin dengan baik, yang juga dikenal sebagai resistensi insulin.

ADVERTISEMENTS

Kabar buruknya, kondisi gula darah tinggi menjadi semakin umum terjadi. Dokter Fung mengatakan, sejak tahun 1970-an, ada peningkatan obesitas disusul dengan diabetes tipe 2 di Kanada.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

“Tetapi, menurut saya, hal yang paling menarik, paling menjanjikan, yang pernah saya dengar sejak lama adalah bahwa Anda dapat mulai membalikkan keadaan dengan mengubah pola makan Anda,” kata dr Fung kepada pembawa acara siniar Steven Bartlett dalam episode terbaru “The Diary of a CEO”, seperti dilansir dari laman Express, Jumat (2/2/2024).

ADVERTISEMENTS

Dokter Fung menjelaskan bahwa diabetes tipe 2 sebagian besar merupakan penyakit akibat makanan. Artinya, jika orang hanya mengobatinya dengan obat-obatan, tentu itu tidak akan menyelesaikan masalah.

ADVERTISEMENTS

Menurut dr Fung, orang tidak bisa cuma mengandalkan obat untuk mengatasi suatu penyakit akibat pola makan. Sebab, itu belum mengidentifikasi masalah intinya.

ADVERTISEMENTS

Dokter Fung menyarankan dua cara alami, yaitu mengubah pola makan dengan fokus mengurangi karbohidrat dan/atau memilih puasa intermiten. Puasa intermiten mengacu pada diet yang mengharuskan untuk menjalani puasa dalam jangka waktu tertentu.

ADVERTISEMENTS

Beberapa pendekatan populer termasuk puasa 5:2, di mana seseorang mengonsumsi makanan normal lima hari sepekan dan berpuasa dua hari sepekan. Bisa juga dengan puasa dengan waktu terbatas setiap hari, di mana orang makan secara normal, tetapi hanya dalam jangka waktu delapan jam setiap hari.

“Jika Anda tidak makan, glukosa darah Anda akan terkuras habis dan diabetes Anda akan membaik,” kata dr Fung.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version