Sabtu, 27/07/2024 - 08:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

POI: Jumlah Rumah Sakit Penanganan Kanker Masih Minim, Perlu Ditambah

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Total kasus baru kanker di Indonesia mencapai hampir 400 ribu kasus berdasarkan data Globocan tahun 2020. Kasus terbanyak adalah kanker payudara sebanyak 16,6 persen, kanker leher rahim atau serviks sebanyak 9,2 persen, dan kanker paru 8,8 persen, dari semua kasus kanker baru.

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

Ketiga jenis kanker tersebut memiliki angka kematian tinggi. Umumnya dipengaruhi juga karena diagnosis penyakit yang terlambat atau tertundanya pengobatan oleh berbagai hal. Penyebab terlambatnya diagnosis ini salah satunya karena minimnya rumah sakit yang memiliki alat deteksi kanker, serta kurangnya dokter spesialis.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), Dr dr Cosphiadi Irawan mengatakan, jumlah rumah sakit penanganan kanker dan dokter spesialis di daerah-daerah masih sangat minim dan perlu ditambah. Ia menegaskan, perlu ditelaah lagi seberapa banyak tenaga medis yang dibutuhkan dan bagaimana menghadirkan konsultannya ke daerah.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

“Pemerintah ingin mengadakan satu hospital base, training program untuk konsultan kanker, kami dukung. Tapi siapa yang mengajar? Nanti kan dari UI, UGM, Unpad yang harus kirim orang ke rumah sakit di Singkawang atau Banjarmasin, berarti kan mengurangi SDM di Jakarta,” ujar dr Cosphiadi dalam konferensi pers World Cancer Day 2024 di CFD Jakarta, Ahad (4/2/2024). 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

Untuk mendidik satu orang dokter spesialis dibutuhkan dua orang konsultan. Perlu dilihat juga sudah berapa banyak jumlah pasien yang ditangani calon dokter spesialis itu, variasi kompetensinya seperti apa, dan lain sebagainya. Calon dokter spesialis setidaknya harus memenuhi standar kompetensi dan pelayanan yang sudah ditetapkan secara global.

Berita Lainnya:
Anggun C Sasmi Gelar Konser 28 Juli, Lagu yang Dibawakan akan Berbalut Nuansa Orkestra
ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

“Jadi begitu, saya setuju adanya hospital base tapi harus dengan merujuk pada persetujuan kolegium, harus sama-sama, ABG (Academic Business and Government). Akademisi ya kami FKUI di Jakarta, Unpad, UGM, termasuk profesi perhimpunan. IDI itu profesi. Sinergi aja,” kata dr Cosphiadi. 

ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

Di lapangan yang terjadi saat ini, misalnya ada pasien kanker di Aceh, itu harus dikirim ke Jakarta. Belum lagi bicara Ambon, Halmahera, hingga Papua, yang setelah dibiopsi untuk diambil sample kanker, lalu processing pathology. Misalnya di Jakarta butuh waktu dua pekan untuk diagnosis, di Papua berarti bisa butuh waktu delapan pekan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

Sementara, kanker ini harus segera dilakukan diagnosis dan langkah berikutnya apakah harus terapi atau minum obat. “Dalam delapan pekan itu penyakit berubah. Dalam 12 pekan stadiumnya bertambah. Ya orang nggak ada yang tahu. Hal ini harus dibenahi, delay of diagnosis, delay of treatment,” kata dia lagi.

ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

Jika melihat jumlah rumah sakit sekarang berdasarkan data BPJS Kesehatan, ada sekitar 2.900 rumah sakit. Lalu ada peran 23 ribu health care, serta banyak rumah sakit tipe D, sementara terapi kanker hanya bisa dilakukan di rumah sakit tipe B yang jumlahnya hanya 400-an dari total keseluruhan tersebut.

Berita Lainnya:
Jin BTS Dijadwalkan Bawa Obor Olimpiade 2024, Kapan Berangkat ke Prancis?

Dari 400-an rumah sakit tipe B itu harus dilihat lagi berapa yang komprehensif, dan juga harus di-review satu per satu. Sementara di belahan dunia lainnya, rumah sakit sudah sampai diterapi yang begitu presisi, artinya berdasarkan karakter sel kanker yang kemudian dibawa lagi ke karakter pasien.

“Sakitnya apa, jantungnya gimana. Kalau diagnosis dari Papua atau ambon, distribusinya belum merata. Dari segi apa? Dari segi fasilitas. Fasilitas diagnosis, sumber daya, obat, dan sebagainya. Jadi banyak yang harus dibenahi,” ucap dr Cosphiadi.

Ketua POI Jaya DKI Jakarta, Prof Dr dr Ikhwan Rinaldi memaparkan, karakteristik kanker berdasarkan gejalanya serta langkah yang harus dilakukan dokter untuk pemeriksaan. Tentu itu semua membutuhkan alat yang memadai agar diagnosisnya akurat.

“Langkah pertama yang harus dilakukan adalah biopsi. Biopsi itu mengambil jaringan benjolannya, tapi kadang-kadang pasien itu takut dibiopsi karena katanya itu seperti membangunkan macan tidur, takut menyebar, dan seterusnya. Itu sebenarnya kurang tepat, karena biopsi adalah satu langkah yang wajib dilakukan oleh seorang dokter untuk menentukan kebenaran bahwa itu kanker atau bukan,” ujar dr Prof Ikhwan dalam kesempatan yang sama.

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah

1 2

Reaksi & Komentar

قَالَ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا الكهف [69] Listen
[Moses] said, "You will find me, if Allah wills, patient, and I will not disobey you in [any] order." Al-Kahf ( The Cave ) [69] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi