Sabtu, 04/05/2024 - 05:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Benarkah Makruh Puasa Sunnah Setelah 15 Syaban? Ini Penjelasan Prof Quraish Shihab

ADVERTISEMENTS

JAKARTA–Syaban merupakan bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriyah. Ia berada di antara dua bulan mulia yakni Rajab dan Ramadhan. Dan ada banyak keutamaan dari bulan ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Awal bulan Sya’ban 1445 H/2024 jatuh pada Ahad (11/2/2024) berdasarkan kalender hijriyah yang diterbitkan Kementerian Agama. Dengan begitu malam Nisfu Sya’ban jatuh pada Ahad (25/2/2024). Lalu apa apalah makruh berpuasa sunnah setelah 15 Sya’ban?

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ahli tafsir al-Quran, Prof Quraish Shihab dalam bukunya “Menjawab ?…1001 Soal Keislaman Yang Patut Anda Ketahui” mengatakan tidak benar orang yang berpuasa sunnah setelah 15 Sya’ban hukumnya makruh.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Rahasia Istighfar Berdasarkan Kisah Imam Hasan Bashri
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Rasul saw paling banyak berpuasa di bulan Sya’ban,” ujar Prof Quraish.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Lalu bagaimana jika menqadha’ puasa wajib setelah 15 bulan Sya’ban? Prof Quraish mengatakan hukumnya wajib mengqadha’ puasa wajib jika memiliki utang puasa wajib sebelum masuk puasa ramadhan berikutnya, walau di akhir Sya’ban.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Bulan Sya’ban salah satu bulan istimewa. Ia merupakan bulan kedelapan dari kalender hijriyah dan berada di antara dia bulan mulia yakni Rajab dan Ramadhan. Rasulullah pun memasukkan Sya’ban sebagai salah satu bulan yang istimewa.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Rasulullah SAW bersabda, “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku.” (HR Imam as-Suyuthi). Meskipun terkait hadis ini ada beberapa perbedaan pendapat.

Berita Lainnya:
Mengapa Sholat dan Zakat Hukumnya Wajib dalam Islam?

Dan mengenai puasa Rasulullah pada bulan Sya’ban, Aisyah r.a. berkata, ” Rasulullah SAW biasa berpuasa sampai kami mengira dia tidak akan pernah berbuka, dan tidak berpuasa sampai kami mengira dia tidak akan berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa selama sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat dia berpuasa lebih dari yang dia lakukan di bulan Sya’ban.” (HR Bukhari).

 

 

 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi