Selasa, 30/04/2024 - 00:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Selain Sering Lelah, Apa yang Terasa Kalau Kena Autoimun?

ADVERTISEMENTS

Merasa lelah, seorang perempuan menutupi mukanya. Mudah lelah merupakan salah satu gejala autoimun.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

TANGERANG — Autoimun merupakan penyakit yang terjadi akibat sistem imunitas menyerang sel-sel sehat di tubuh. Penderitanya dapat mengalami sejumlah gejala, seperti mudah lelah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Selain itu, apa lagi yang menjadi gejala autoimun? Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan alergi imunologi, Yovita Mulyakusuma, mengatakan demam, nyeri sendi, rambut rontok, ruam-ruam di kulit merupakan tanda seseorang mengalami gejala autoimun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Minum Alkohol Meski Sedikit Tetap Berisiko Bagi Pertumbuhan Janin
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Namun, pada kondisi imunodefisiensi, gejalanya berupa terkena infeksi berulang, peningkatan risiko infeksi yang serius, dan penyembuhan yang lambat dari penyakit ringan,” kata dr Yovita dalam keterangannya di Tangerang, Rabu (28/2/2024).

ADVERTISEMENTS

Lebih lanjut, dr Yovita menjelaskan, pada penderita autoimun, sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan. Sistem imun keliru mengenali sel tubuhnya sendiri yang sehat sebagai zat asing, sehingga menyerang sel tubuhnya sendiri.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Jadi Makanan Khas Saat Idul Fitri, Dokter Sarankan Batasi Konsumsi Dodol Betawi

 

Penyebab orang mengalami autoimun adalah faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Bagi seseorang yang terdapat riwayat keluarga alergi atau autoimun, risikonya lebih tinggi untuk mengalaminya.

“Namun, berbagai hal seperti jenis kelamin, stres, paparan zat kimia, paparan alergen, diet, infeksi dan lain-lain, ikut berperan dalam terjadinya kondisi alergi dan autoimun tersebut,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi