Selasa, 21/05/2024 - 09:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Tentara Inggris Terpapar Racun Berbahaya Selama Bertugas di Irak

Veteran perang Irak Andy Tosh menunjuk hidungnya di mana ia dirawat karena kanker kulit dan tanda merah di tangannya. Ia mengatakan kesehatannya rusak permanen bukan karena panasnya gurun Irak tapi akibat bahan kimia beracun di tempat yang ia jaga.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Jelas pasukan-pasukan Inggris terpapar racun,” kata mantan sersan Angkatan Udara Inggris (RAF) itu seperti dikutip dari Sky News, Jumat (15/3/2024). Sky News mengungkapkan hampir 100 tentara Inggris terpapar natrium dikromat saat menjaga instalasi pengolahan air Qarmat Ali pada tahun 2003. Sepuluh veteran Inggris mengungkapkan penderitaan mereka.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Para veteran itu merasa “dikhianati” Pemerintah Inggris usai mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk mimisan setiap hari, tumor otak dan tiga orang didiagnosa kanker. Natrium dikromat yang digambarkan sebagai “racun mematikan” itu merupakan karsinogen.

Para mantan tentara mengatakan tanah di Qarmat Ali dipenuhi zat tersebut. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bersedia bertemu para veteran untuk bekerja sama dengan mereka di masa depan. Namun para mantan tentara mengatakan mereka menginginkan jawaban dan pertanggung jawaban.

Mantan kepala staf khusus Inggris, Lord Richard Dannatt menyerukan “penyelidikan menyeluruh” atas apa yang terjadi. “Bila kesehatan beberapa prajurit terdampak, maka saya kira ada kebutuhan setidaknya bantuan medis, apabila tidak kompensasi,” katanya pada Sky News.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Takut Dipanggil ICC, Netanyahu Minta Bantuan Inggris dan Jerman

Di bulan-bulan pertama perang Irak, sekitar 88 tentara Inggris dikerahkan ke Qarmat Ali untuk memberikan pengawalan bersenjata. Terletak di dekat Basra, Qarmat Ali dibangun pada tahun 1970an untuk memompa air melalui jaringan pipa guna membuang minyak di dekatnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Mengenakan peralatan tempur lengkap para tentara Inggris menahan panas gurun Iran hingga 50 derajat Celius. Mereka mendengar suara tembakan roket pada malam hari saat berpatroli mengeliling fasilitas yang mereka jaga.

Mereka tidak tahu tempat itu terkontaminasi natrium dikromat yang digunakan untuk mencegah karat. Sebelum Amerika Serikat (AS) mengambil alih lokasi tersebut, air yang disaring dan diolah dengan natrium dikromat untuk meningkatkan umur jaringan pipa, pompa, dan peralatan lainnya.

ADVERTISEMENTS

Natrium dikromat merupakan jenis kromium heksavalen, kelompok senyawa yang terkenal setelah film Erin Brockovich dirilis tahun 2000 yang mendramatisasi kontaminasi air di sekitar kota California. Anggota militer Inggris mengatakan mereka melihat bagaimana ribuan kantong berisi bubuk oranye itu disimpan di bangunan tanpa atap, beberapa di antaranya robek, tersebar angin.

ADVERTISEMENTS

Qarmat Ali dianggap penting untuk memulihkan produksi minyak Irak setelah Saddam Hussein dikalahkan. Pemerintah AS menunjuk kontraktor KBR untuk mengelola tempat tersebut. Tentara AS akan mengawal konvoi pekerja KBR ke Qarmat Ali, di mana mereka bekerja di bawah perlindungan pasukan RAF Inggris.

Berita Lainnya:
Jajak Pendapat: Partai Oposisi Inggris Jauh Lebih Unggul dari Partai Berkuasa

“Tempat itu seperti tempat rongsokan,” kata mantan kopral yang dikirim ke Irak setelah bertugas di Irlandia Utara, Jim Garth. Di tengah kekacauan invasi, sebagian besar situs tersebut dijarah untuk diambil logamnya.

Tabung-tabung gas klorin yang bocor tergeletak di tanah. para mantan prajurit mengatakan yang tidak dapat dijelaskan adalah mimisan, ruam, dan lesi yang diderita pasukan Inggris yang ditempatkan di sana dan para prajurit AS yang mengunjungi tempat itu. “Saya melihat ada ruam di lengan bawah saya,” kata Tosh.

“Saya beroperasi di negara-negara tropis yang panas, saya tidak pernah mengalami ruam seperti yang saya alami di lengan bawah saya, anggota tim kami yang lain mengalami gejala yang berbeda, tetapi pada saat itu kami tidak tahu mengapa,” tambahnya.

Pada Agustus 2003 muncul dua orang dengan pakaian hazmat dan masker respirator. Kemudian mereka memasang tanda dengan gambar tengkorak dan tulang bersilang. “Peringatan. Bahaya bahan kimia. Alat pelindung diri lengkap dan respirator bahan kimia diperlukan. Paparan natrium dikromat” tulis papan tersebut.

“Kami sangat terkejut, kami sudah berada di lokasi itu selama berbulan-bulan, terpapar,” kata Tosh. “Itu adalah jenis ancaman yang berbeda yang satupun diantara kami yang memahaminya.”

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi