Sabtu, 27/07/2024 - 11:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

China akan Sumbang Lebih dari Seperempat Penjualan Mobil Listrik di Eropa pada 2024

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Kendaraan listrik buatan China akan menyumbang lebih dari seperempat penjualan kendaraan listrik di Eropa tahun ini, dengan pangsa negara tersebut meningkat lebih dari 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian menurut sebuah analisis dari Federasi Transportasi dan Lingkungan Eropa (T&E).

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

Menurut laporan tersebut, sekitar 19,5 persen kendaraan listrik bertenaga baterai yang dijual di Uni Eropa tahun lalu berasal dari China, dengan hampir sepertiga dari penjualan di Prancis dan Spanyol merupakan kendaraan listrik yang dikirim dari negara Asia tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

Pangsa kendaraan buatan China di wilayah ini diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 25 persen pada tahun 2024, menurut penelitian T&E, karena merek-merek China seperti BYD meningkatkan ekspansi global mereka.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Meskipun sebagian besar kendaraan listrik yang dijual di Uni Eropa berasal dari merek-merek Barat seperti Tesla, yang memproduksi dan mengirimkan mobil listrik dari China, merek-merek China sendiri diperkirakan akan menguasai 11 persen pasar di kawasan ini pada tahun 2024. Pangsa tersebut dapat mencapai 20 persen pada tahun 2027, menurut prediksi T&E.

Berita Lainnya:
Honda Tampilkan Honda Civic Type R dan Honda HR-V Edisi Mugen pada GIIAS 2024
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

Temuan ini muncul ketika Komisi Eropa menyelidiki subsidi yang diberikan kepada produsen kendaraan listrik di China untuk menentukan apakah mereka secara tidak adil melemahkan perusahaan lokal. Merek-merek non-China yang dikirim dari China, seperti Tesla dan BMW, dapat diikutsertakan dalam penyelidikan subsidi yang sedang berlangsung.

ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

Menurut Tu Le, pendiri Sino Auto Insights, insentif yang diberlakukan di China pada awal 2010-an menyebabkan lonjakan startup dan peningkatan kapasitas sel baterai di negara tersebut, membuka jalan bagi kendaraan listrik yang terjangkau.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

“Uni Eropa dan AS sangat jauh tertinggal karena mereka tidak memiliki kendaraan listrik berkualitas dengan harga terjangkau, karena produsen mobil lama baru fokus pada desain & rekayasa,” kata dia seperti dilansir CNBC, Kamis (28/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

T&E menyarankan agar tarif kendaraan listrik dinaikkan setidaknya 25 persen dari 10 persen saat ini, agar mobil listrik “menengah” seperti sedan dan SUV dari China menjadi lebih mahal dibandingkan mobil sejenis di Uni Eropa.

Berita Lainnya:
GIIAS 2024: Mercedes-Benz Bakal Bertemu Bos Garuda Indonesia Sore Ini, Bahas Apa?

Namun, kelompok pembuat kebijakan tersebut mengatakan bahwa hal ini juga akan mengharuskan Eropa untuk menjadi lebih mandiri dalam produksi sel baterai untuk industri mobil listrik domestik.

“Teka-teki yang mereka hadapi adalah bahwa mereka tidak dapat membangun EV yang terjangkau (dan menguntungkan) tanpa baterai China, karena China jauh di depan Uni Eropa & AS dalam hal pertambangan mineral, penyulingan dan manufaktur,” kata Le dari Sino Auto Insights.

Menanggapi risiko kebijakan yang terkait dengan pengiriman mobil listrik buatan China ke Eropa, produsen yang berbasis di China seperti Tesla dan BYD telah meningkatkan upaya produksi di benua tersebut. Tesla berusaha memperluas pabrik perakitannya di Jerman, sementara BYD berencana untuk membangun pabrik di Hungaria.

“Tujuannya adalah untuk melokalisasi rantai pasokan kendaraan listrik di Eropa sambil mempercepat dorongan kendaraan listrik, untuk memberikan manfaat ekonomi dan iklim secara penuh,” ujar T&E dalam laporannya.

 

 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah


Reaksi & Komentar

نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى الكهف [13] Listen
It is We who relate to you, [O Muhammad], their story in truth. Indeed, they were youths who believed in their Lord, and We increased them in guidance. Al-Kahf ( The Cave ) [13] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi