Sabtu, 27/07/2024 - 08:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Perkuat Program Pompanisasi, Kementan Dorong Listrik Masuk Sawah

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mendorong listrik masuk ke area pesawahan untuk modernisasi dan mekanisasi pertanian. Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan, untuk modernisasi alsintan diperlukan energi yang efektif dan efisien yakni melalui listrik. 

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

“Berdasarkan berbagai pengalaman praktek lapangan dalam menggunakan energi untuk proses budidaya di sawah, petani merasakan lebih hemat menggunakan energi listrik, dibandingkan bahan bakar minyak, gas, sedangkan energi solarcell belum begitu meluas di petani,” kata Suwandi dikutip dalam keterangannya, Senin (15/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

Suwandi mengatakan, sesuai arahan Menteri Pertanian, untuk mekanisasi ini diperlukan tenaga dan sumber energi yang lebih murah dan mudah didapat dari tenaga listrik. Karenanya, Kementan mengembangkan Listrik Masuk Sawah (LMS) dan beberapa daerah menyebut program Gerakkan listrik masuk sawah (Gelisah).

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Lebih lanjut Suwandi memaparkan salah satu yang menjadi contoh yakni program listrik masuk sawah di Kabupaten Ngawi Jawa Timur. “Sebagai contoh program listrik masuk sawah yakni Kabupaten Ngawi mengembangkan sumur submersible lebih dari 17 ribu unit dari swadaya petani dan bantuan untuk mengairi lahan kering tadah hujan sehingga bisa bertanam padi 3 kali setahun (IP300),” paparnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

Selain di Ngawi, lanjut Suwandi, program serupa juga dilakukan di Kabupaten Sragen, lebih dari 23 ribu sumur submesible guna memompa air dari dalam tanah untuk mengairi lahan tadah hujan sehingga indeks pertanaman IP bisa ditingkatkan hingga IP300 bahkan IP400 lebih dari ribuan hektar.

Berita Lainnya:
Dukung Pertumbuhan UMKM dan Brand Lokal, Shopee Hadirkan Produk Lokal ke Pengguna
ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

“Setiap titik sumur submersible bisa melayani 2-30 hektar dengan biaya dari Rp 8 juta hingga Rp 150 juta tergantung jenis ukuran pipa dan pompa, kedalaman sumur, dan lainnya,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

Terkait maraknya pembuatan jebakan tikus yang menggunakan aliran listrik, Suwandi dengan tegas menghimbau petani agar Listrik Masuk Sawah tidak digunakan untuk hal-hal yang membahayakan. “Listrik Masuk Sawah digunakan untuk menggerakan mesin pompa air, alat olah lahan, mesin pembuatan kompos, alat panen dan pascapanen, juga lampu perangkap hama dan lainnya. Dalam hal ini dilarang keras menggunakan kawat listrik untuk jebakan tikus sawah, sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa,” kata Suwandi.

ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

Sementara itu, TAM Bidang Mekanisasi dan Alsintan PLN, Astu Unadi mengatakan, penggunaan listrik untuk energi mesin pompa air jauh lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar lain. Hal ini karena untuk pengunaan listrik bisa disetting secara otomatis. 

Astu memaparkan, mesin pompa itu bisa digerakan oleh beberapa sumber tenaga, antara lain dengan dengan diesel. Dan umumnya mesin pompa lebih dari 8 house power kalau diameter pipanya besar. “Untuk Diesel 8 housepower, kalau kita rupiahkan dengan rata-rata harga solarnya 6.800, saya kemaren ngecek di Palembang harganya bisa naik di tingkat petani 10 ribu per liter. Jadi tinggal dikalikan saja Rp 22 ribu perjam. Kemudian kalau untuk bensin, 5 houspower kebutuhan bahan bakarnya antara antara 1,2 samapai 1,37 liter perjam. kalau harganya itu Rp 10 ribu per liter di pom bensin biasanya di petani di desa itu jauh lebih dari pom bensin sehingga harganya lebih mahal,” paparnya. 

Berita Lainnya:
Mentan Ajak Vietnam Investasi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

Lebih lanjut Astu menjelaskan, saat ini harga pompa bensin itu harganya 13.700 rupiah per jam. Kemudian kalau listrik sama-sama 5 housepower, kalau kita konversi menjadi kilo watt itu adalah 3,75 kilo watt per jam.

“Nah kalau tarif listrik harganya Rp 1.600 rupiah per KWH. Maka harganya disini Rp 6.000. Mari kita lihat perbandingan antara 6.800 dengan power yang sama, dengan 13.700, ini belum termasuk oli, kemudian perlu operator dan lain-lain,”jelasnya. 

“Kalau listrik, ini gak begitu perlu operator, kita bisa ngeset otomatis, gak perlu oli hanya langganan. Jadi ini hampir kurang dari setengahnya, mungkin 40  persen, belum dihitung oli, kalau di hitung oli mungkin sepertiganya,” katanya.

Pada sesi yang sama, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu mengungkapkan bahwa saat ini di Indramayu belum ada elektrifikasi sawah atau listrik masuk sawah, untuk itu sangat berharap program Listrik Masuk Sawah bisa segera terealisasi.

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah

1 2

Reaksi & Komentar

ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا الكهف [12] Listen
Then We awakened them that We might show which of the two factions was most precise in calculating what [extent] they had remained in time. Al-Kahf ( The Cave ) [12] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi