Rabu, 01/05/2024 - 13:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Strain Mutan Virus Cacar Monyet Ditemukan di Kongo, Berpotensi Jadi Pandemi

ADVERTISEMENTS

Penyakit cacar monyet atau monkeypox dinilai dapat menyebabkan komplikasi penyakit, seperti radang paru, hingga penyakit radang otak.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Strain (galur) virus cacar monyet yang bermutasi dengan “potensi memicu pandemi” telah ditemukan di sebuah kota di Republik Demokratik Kongo. Virus ini merupakan turunan dari strain clade 1 mpox yang lebih mematikan, namun telah berevolusi menjadi lebih menular dan lebih baik dalam menghindari tes dibandingkan pendahulunya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Temuan tersebut didapat di Kamituga, sebuah kota miskin tempat penambangan emas yang padat penduduk. Sejauh ini, sudah ada 108 kasus dan angkanya dikhawatirkan melonjak dan berpotensi menyebar secara nasional dan internasional.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Mengingat sejarah wabah mpox baru-baru ini di Kongo, kami menganjurkan tindakan cepat oleh negara-negara endemik dan komunitas internasional untuk mencegah wabah mpox global,” kata para penulis di medrxiv, server daring yang menampung makalah pracetak yang belum ditinjau ilmuwan lain, dikutip dari Daily Mail, Kamis (18/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Tips Sehat Konsumsi Hidangan Lebaran, Jangan Panaskan Makanan Bersantan Berulang-ulang

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Para peneliti khawatir bahwa Kamituga dengan aktivitas masyarakatnya bisa menjadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi virus baru. Penambang dan pekerja seks sering bepergian ke dan dari kota untuk bekerja dari negara tetangga seperti Rwanda dan Burundi.

“Sementara itu, banyak orang dengan gejala mpox tetap berada di masyarakat dan tidak mencari perawatan,” kata para penulis.

Makalah pracetak tersebut memperingatkan bahwa infrastruktur layanan kesehatan setempat tidak mampu menangani epidemi berskala besar. Para ahli pun menyerukan peluncuran vaksin dan obat-obatan serta peningkatan pengawasan dan pelacakan kontak untuk diterapkan di wilayah tersebut.

Berita Lainnya:
Dua Hal Ini Efektif Cegah Tertular Flu Singapura

Cacar monyet (mpox) menyebabkan epidemi global pada 2022 ketika menyebar ke lebih dari 100 negara dan menewaskan ratusan orang, termasuk 58 orang Amerika. Wabah tersebut disebabkan oleh strain clade 2 yang lebih ringan, dan jarang berakibat fatal.

Wabah yang mengkhawatirkan para pejabat kesehatan saat itu terutama terkonsentrasi pada komunitas laki-laki gay dan biseksual. Belum jelas apakah asal mula wabah di Kongo disebabkan oleh kontak seksual.

Selama setahun terakhir, Kongo telah berjuang untuk membendung versi virus yang lebih mematikan yang dikenal sebagai ‘clade 1′, yang membunuh hingga 10 persen dari mereka yang terinfeksi. Strain mutan baru (bernama ‘clade 1b’) tampaknya sama mematikannya. Dari 108 kasus, terdapat dua kematian.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi