Sabtu, 27/07/2024 - 08:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kisah Dua Anak Yatim Ingin Hibahkan Tanah untuk Pembangunan Masjid Nabawi

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Pembangunan masjid merupakan salah satu pilar penting dalam membangun masyarakat Islam. Dalam hal ini, Masjid Nabawi menjadi contoh yang baik, sebagaimana dijelaskan dalam sejumlah riwayat.

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, hal yang pertama kali beliau lakukan adalah membangun masjid. Ini untuk menjadi tempat ibadah yang selama ini telah diperjuangkan di Makkah. Juga agar di dalamnya dapat didirikan shalat lima waktu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

Nabi Muhammad SAW ingin pembangunan masjid di Madinah ini meneguhkan pondasi kenegaraan Islam yang baru dan kokoh, serta menjadikan masjid sebagai tempat berkumpulnya umat Islam, tempat interaksi dan saling kenal antara mereka.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Sebelum menjadi Masjid Nabawi, area itu dulunya adalah area penjemuran kurma milik dua orang anak yatim dari Bani Najjar. Bani Najjar sendiri merupakan kampung yang disinggahi oleh Nabi Muhammad SAW setelah tiba di Madinah.

Berita Lainnya:
Saat Imam Hanafi Mencari Kutu di Kepala Ibunya
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

Dalam buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri, yang diterjemahkan Kathur Suhardi, dijelaskan bahwa Nabi Muhammad tiba di Bani Najjar pada hari Jumat, 12 Rabiul Awal 1 Hijriyah atau 27 September 622 Masehi.

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

Orang-orang dari bani Najjar kemudian mengawal perjalanan Nabi Muhammad. Sampai kemudian, unta yang dinaiki beliau SAW berhenti, menekukkan lututnya, dan menderum di hamparan tanah di depan rumah Abu Ayyub.

ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

Di tempat itulah, Nabi SAW turun kemudian bertanya tentang siapa pemilik tanah tersebut. Ternyata tanah itu milik dua orang anak yatim, yaitu Sahal dan Suhail bin Amr. Atas saran Mu’adz bin Afra, wali Sahal dan Suhail, Rasulullah pun membeli tanah tersebut, yang menjadi cikal-bakal dibangunnya Masjid Nabawi dan rumah Nabi SAW.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024
ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

Dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah SAW memanggil dua orang anak yatim itu, Sahal dan Suhail. Lalu Nabi SAW membuka tawar-menawar harga kepada mereka agar tanah tersebut bisa dibeli untuk kemudian dibangun masjid.

Berita Lainnya:
DKPP Sebut Ketua KPU Paksa Berhubungan Badan, Ini Cara Mengendalikan Nafsu dalam Islam

Namun, mereka berdua menjawab, “Tidak, sebaliknya kami akan hadiahkan itu kepada engkau, wahai Rasulullah.” Kedua anak yatim tersebut, baik Sahal maupun Suhail, ingin memberikan tempat tersebut sebagai hibah agar dapat dijadikan masjid.

Namun, Nabi Muhammad SAW menolak menerima hibah dari mereka berdua, dan beliau berkeras untuk membelinya dari mereka. Ini mengajarkan sebuah hukum syariat yang tepat, yaitu bahwa hadiah dari orang yang belum dewasa tidak boleh diterima tanpa izin wali. Karena mereka belum baligh dan belum memiliki akal dan pemahaman yang matang. Sehingga, hadiah yang mereka berikan memerlukan izin dari wali mereka.

Berdasarkan riwayat Anas bin Malik, Rasulullah SAW membeli tanah tersebut, untuk dibangun sebuah masjid, yang kini disebut Masjid Nabawi.

Sumber:

https://www.risalaty.com/article1.php?tq=3419&re=1139&tn=1157&br=3422&tr=3419&rt=3419&try=9&ft=9&rf=1149&tt=3417&rt=3419&rf=1149&tm=3419

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah


Reaksi & Komentar

قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا الكهف [2] Listen
[He has made it] straight, to warn of severe punishment from Him and to give good tidings to the believers who do righteous deeds that they will have a good reward Al-Kahf ( The Cave ) [2] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi