Sabtu, 27/07/2024 - 08:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Guru Besar Pendeta Ini Malah Jadi Mualaf Usai Perdalam Injil, Kok Bisa?

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

BANDA ACEH – Seorang pria asal Malang, Jawa Timur yang dulunya adalah guru bagi banyak pendeta akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Keputusan dia menjadi mualaf tentu menyita perhatian banyak pihak, terutama bagi para pengikutnya.Lantas apa yang membuat Onellius Randy Tanjaya, mantan guru pendeta itu memilih masuk Islam? 

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

Dikuti dari tayangan YouTube Hidayatullah TV, selain dikenal sebagai guru bagi banyak pendeta, sosok yang akrab disapa Randy ini juga adalah seorang dosen di salah satu perguruan tinggi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

“Dulu saya kristen, awalnya pentakosta, akhirnya saya ada gereja, dari awal gerja yang mengenal trinitas akhirnya Tuhan disitu ditunggalkan. Jadi saya punya pemahan Yesus itu utusan, bukan Tuhan,” kata Randy mengawali kisah spiritualnya itu.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Ia mengakui, bahwa sebelum masuk Islam dirinya lebih dari pendeta.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

“Saya ini dulunya pengajar pendeta, bisa dibilang guru besarnya pendeta. Saya sejak SMP sudah ngajar keagamaan, ngajar sekolah Minggu kepemudaan,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Duet Anies-Prasetyo Paling Ditakuti Jokowi
ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

Randy mengatakan, karir tertingginya di agama terdahulu adalah penginjil. Ia bahkan sempat keliling dunia untuk menjalankan misinya tersebut.

ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

“Saya sempat di Amerika dua tahun untuk melakukan penginjilan. Gaji saya waktu itu lebih dari cukup lah,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

Belum lagi sederet fasilitas yang ia terima. Randy merasa itu sudah luar biasa.

ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

Lantas apa yang membuatnya kemudian memilih masuk Islam? 

“Saya tadinya nggak pernah cita-cita masuk Islam, cita-cita saya tadinya mau jadi penginjil dunia,” tutur Randy.

Namun belakangan, semakin Randy memperdalam ilmu agamanya tersebut, ia justru semakin dibuat bingung.

“Semakin tinggi ilmu yang saya dapat, saya semakin nggak paham. Ternyata intinya saya semakin bingung dengan kekristenan itu sndiri. Mestinya kalau bicara nyaman saya di zona nyaman,” jelasnya.

Menurut Randy, ada satu ayat yang akhirnya membuat dia menemukan kebenaran dalam Alquran. Itu berbeda dengan injil.

Berita Lainnya:
Warganet Soroti Jenazah Dali Wassink yang Dikremasi padahal Mualaf, Ini Hukumnya dalam Islam

“(dalam injil) ada ayat satu menentang ayat yang lain. Saya bingung seluruhnya, dari sistem ke kekristenan termasuk pemahaman injil,” ujarnya.

Randy berpendapat, jika seseorang semakin belajar Kristen maka dia nggak akan jadi Kristen. 

“Itu fakta. Kalau di Islam ini kan dicerdaskan. Tapi ya itu hidayah, itu hak prerogratifnya Gusti Allah,” kata dia.

Namun demikian, Randy mengaku, saat masuk Islam dirinya sempat mengalami kendala. Banyak orang disekitar lingkungannya yang tak percaya dan bahkan mengiranya sebagai penyusup. 

Mengingat latar belakangnya yang dikenal sebagai guru besar bagi sejumlah pendeta. 

“Awalnya banyak yang nggak terima setelah saya jadi Islam. Banyak yang kaget saya masuk masjid dan shalat,” ujarnya.

Meski begitu, Randy enggan ambil pusing. Dirinya memilih fokus pada apa yang diyakininya saat ini.

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah


Reaksi & Komentar

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا الكهف [82] Listen
And as for the wall, it belonged to two orphan boys in the city, and there was beneath it a treasure for them, and their father had been righteous. So your Lord intended that they reach maturity and extract their treasure, as a mercy from your Lord. And I did it not of my own accord. That is the interpretation of that about which you could not have patience." Al-Kahf ( The Cave ) [82] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi