Kamis, 16/05/2024 - 19:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jabar Minta Asesmen Lokasi Tanah Bergerak Cianjur Segera Dilakukan

 BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta asesmen atau penilaian terhadap lokasi bencana tanah bergerak di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, segera dilakukan pihak berwenang, yakni Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Hendra Gunawan untuk meminta mereka segera menerjunkan tim asesmen ke lokasi di mana ada 65 kepala keluarga yang harus mengungsi ke tempat aman.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Saya minta untuk segera diasesmen, apakah ini masuk zona merah dan kita harus melakukan relokasi? Jangan sampai masyarakat tidak diberi kepastian bagaimana mereka ke depan,” katanya di Bandung Senin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Ia meminta PVMBG, Badan Geologi, BMKG, dan BPBD Cianjur bersama-sama melakukan asesmen tersebut secepatnya, karena masyarakat terdampak bencana harus segera direlokasi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Semuanya harus bersama-sama, saya minta segera secepatnya. Secara kasat mata ini dirasakan bergerak terus, jadi tidak mungkin lagi tinggal di sini, harus relokasi,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
BMKG Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar, Cegah Bahaya Abu Gunung Ruang

Pemprov Jabar dalam masa transisi sebelum keputusan relokasi ini sudah menyiapkan dapur umum dan keperluan MCK bagi para warga.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Pihaknya mengakui membangun rumah di tempat relokasi tidak bisa segera dilakukan mengingat lahan masih harus dicari.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kita upayakan maksimal secepatnya. Tadi 65 KK itu pasti harus relokasi, saya minta ke bupati, saya minta Badan Geologi secepatnya ke sini untuk melakukan asesmen,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Bey memberi apresiasi kepada masyarakat yang memutuskan untuk meninggalkan kediaman akibat tanah bergerak yang sering dan masih berlangsung.

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, keselamatan warga di lokasi kejadian harus menjadi dasar Bupati Cianjur dan jajarannya bergerak cepat memberikan kepastian apakah harus relokasi atau tidak.

“Ke depan mereka bagaimana? Tadi ada yang bekerja, ada yang masih sekolah, jangan sampai mereka terlalu lama di pengungsian,” katanya.

Bey mengunjungi lokasi tanah bergerak dan berdialog dengan warga hanya didampingi Camat Bojong Picung Azis Muslim dan jajarannya, di mana ditemukan tanah bergerak di Kampung Sukajadi, Desa Jatisari sudah terjadi sejak Kamis (25/4) malam dan kembali terjadi pada Sabtu (27/4).

Berita Lainnya:
Status Gunung Ruang Sudah Paling Tinggi, Sekitar 12 Ribu Warga Harus Diungsikan

Camat Bojongpicung Azis Muslim mengharapkan kedatangan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin bisa mempercepat upaya tim Badan Geologi melakukan kajian dan analisa tanah bergerak di Kampung Sukajadi.

“Kita berharap secepatnya ada analisa dan kajian, agar kami bisa menyampaikan ke masyarakat terkait status tanahnya. Kalau masih layak ditempati, kita akan ajak masyarakat untuk berbenah membereskan material rumah yang rusak, diperbaiki mandiri, juga menutup akses air yang muncul dari retakan tanah,” katanya.

Jika keputusan masyarakat harus relokasi, Azis memastikan pihaknya segera melakukan tahapan-tahapan relokasi, seperti mencari lahan pengganti, sedangkan untuk jangka pendek pihaknya mendirikan dapur umum di Balai Desa Jatisari.

​​​​​​​”Selanjutnya kita mau pilah dulu, karena sebagian warga yang masih di rumah-rumah, kita akan pisahkan, yang mau di tenda ataupun di aula desa. Tadi kami dengan BPBD dan Dinas Sosial Cianjur berembuk dapur umum lebih mudah dipusatkan di desa, ada 65 KK,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi