Kamis, 16/05/2024 - 04:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Menilik Sejarah Aksi Unjuk Rasa di Hamilton Hall

Pengunjuk rasa pro-Palestina bergandengan tangan di depan Hamilton Hall di Universitas Columbia di New York, New York, AS, 30 April 2024.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

NEW YORK — Gedung Columbia University yang diduduki pengunjuk rasa pada Selasa (30/4/2024) pagi waktu setempat, Hamilton Hall, memiliki sejarah panjang protes mahasiswa. Demonstrasi di kampus top Amerika Serikat (AS) yang berlokasi di Manhattan itu serupa dengan protes-protes sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Sejumlah aktivis mengatakan mereka mempelajari taktik dan strategi protes-protes di masa lalu. Menurut situs kampus gedung yang berdiri sejak 1907 merupakan gedung kelas-kelas mahasiswa sarjana serta departemen bahasa klasik seperti German dan Slavik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Berikut beberapa peristiwa ketika mahasiswa menduduki Hamilton Hall:

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

1968

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ratusan mahasiswa menggelar unjuk rasa pada 23 April 1968 untuk memprotes Perang Vietnam dan rencana Columbia University membangun gymnasium dekat Harlem yang menurut aktivis akan berdampak pada segregasi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut pameran daring yang dikurasi perpustakaan kampus, setelah menggelar aksi di lokasi pembangunan gym dan membongkar pagar para pengunjuk rasa berjalan ke kampus dan membarikade diri mereka di dalam Hamilton Hall. Mencegah dekan keluar dari kantornya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Polisi Jerman Bubarkan Protes pro-Palestina di Universitas di Berlin

Pada pagi harinya mahasiswa kulit hitam mengganti nama gedung menjadi Malcom X Liberation College dan meminta mahasiswa kulit putih untuk pergi agar tuntutan mereka didengar. Mahasiswa kulit putih pindah untuk berunjuk rasa di gedung lain.

ADVERTISEMENTS

Setelah satu pekan pihak kampus memanggil polisi. Mahasiswa kulit hitam meninggalkan Hamilton Hall dengan damai dan langsung ke mobil van polisi untuk membawa mereka. Namun mahasiswa di gedung lain melawan petugas sehingga mereka diseret keluar. Banyak mahasiswa yang terluka dan ratusan orang ditahan.

ADVERTISEMENTS

1972

Mahasiswa memblokir pintu-pintu Hamilton Hall dengan furnitur selama satu pekan pada April 1972 dalam protes perang. Polisi membersihkan gedung setelah masuk melalui lorong bawah tanah. New York Times melaporkan tidak ada yang terluka atau ditangkap.

1985

Pada April 1985 sekitar 150 mahasiswa memblokade Hamilton Hall selama hampir tiga minggu. Para mahasiswa menuntut agar universitas mengakhiri investasi tidak langsung di Afrika Selatan karena kebijakan apartheid yang rasialis di negara tersebut.

Berita Lainnya:
Dampak Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem Menghantam Asia dengan Keras

Para pengunjuk rasa, yang menamai gedung tersebut “Mandela Hall” yang diambil dari nama pemimpin oposisi yang saat itu di penjara dan calon Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, mengakhiri demonstrasi mereka pada hari yang sama ketika hakim memerintahkan para mahasiswa untuk melepaskan rantai dan gembok dari pintu depan aula.

1996

Sekitar 100 mahasiswa menduduki Hamilton Hall selama empat hari untuk menuntut universitas membuka jurusan studi etnis, sementara beberapa mahasiswa juga melakukan mogok makan yang berlangsung selama dua pekan.

Para pengunjuk rasa dan pihak universitas akhirnya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pendudukan tersebut, termasuk janji dari Columbia untuk mempekerjakan lebih banyak anggota fakultas minoritas dan memberikan ruang khusus untuk studi Asia dan Hispanik, menurut artikel Times yang diterbitkan pada saat itu.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi