Minggu, 16/06/2024 - 23:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Film Vina Cirebon Sudah Hasilkan Cuan Rp200 Miliar dalam 2 Minggu Tayang di Bioskop, Produser Dee Company Raup Untung Segini

BANDA ACEH  – Kesuksesan Film Vina: Sebelum 7 Hari terus melejit seiring dengan jumlah penonton yang semakin bertambah setiap harinya. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Film yang mengadopsi kisah nyata kasus pembunuhan Vina Dewi Arista di Cirebon pada 2016 silam, telah disaksikan 5.000.000 penonton lebih di bioskop di pekan kedua. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Diproduksi oleh Dee Company, film bergenre drama horor itu menceritakan kembali tentang kisah pembunuhan dan pemerkosaan Vina yang tewas bersama kekasihnya Eky karena dikeroyok geng motor. 

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

 Dengan bumbu-bumbu dramatisasi dan adegan-adegan horor serta sadis, film garapan Anggy Umbara tersebut berhasil memancing banyak penonton dari berbagai kalangan. 

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Bukan karena sinematografi yang apik, film Vina: Sebelum 7 Hari viral karena mengangkat kisah kejahatan sadis yang sampai saat ini masih penuh kontroversi. Hingga tanggal 22 Mei 2024 atau tepat dua pekan sejak dirilis pada tanggal 8 Mei, lebih dari 5 juta orang menyaksikan film ini di bioskop. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

“Sampai sore ini sudah 5.000.000++ orang mendoakan Almarhumah Vina,” tulis Dee Company pada rilis dan kampanyenya, dikutip Jumat (24/5/2024). Dilihat dari sisi bisnis, film Vina tentu sukses besar dan telah meraup keuntungan puluhan atau bahkan ratusan miliar rupiah. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Sebagaimana diberitakan tvOnenews.com sebelumnya yang mengacu pada pernyataan sutradara Joko Anwar, pendapatan kotor sebuah film Indonesia dapat dihitung dari jumlah tiket dikalikan harga tiket rata-rata di bioskop. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Jelang HUT ke 78, Pengurus SPS Aceh Gelar Pertemuan

Jika dikalkulasi berdasarkan asumsi bahwa harga tiket bioskop di Indonesia jika dirata-rata sebesar Rp40 ribu, maka film Vina: Sebelum 7 Hari yang disaksikan 5.000.000 orang lebih di bioskop menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp200 miliar lebih pada minggu kedua. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Sedangkan, menurut Joko Anwar, setiap perusahaan film atau rumah produksi, biasanya akan menerima keuntungan sebesar 50 persen dipotong pajak. Katakanlah perusahaan film menerima Rp18.000 dari setiap tiket yang terjual, maka Dee Company saat ini sudah mengantongi untung sebesar Rp90 miliar lebih dari film Vina: Sebelum 7 Hari.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

 Penghasilan tersebut pastinya masih harus dikurangi dengan biaya produksi dan biaya promosi, baru sisanya adalah keuntungan bersih produser. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Respons Sutradara Soal Tudingan Eksploitasi hingga Femisida Film Vina yang viral menuai pro dan kontra di kalangan warganet. 

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Tak sedikit yang menganggap bahwa film yang mengangkat kisah Vina tersebut tidak punya empati meski telah mendapat izin keluarga. Terkait hal tersebut, Anggy Umbara tak mau ambil pusing ketika film Vina dianggap kontroversial.

 Sebab, menurutnya ada banyak hal baik yang dirasa dapat dipetik dari filmnya tersebut. “Saya percaya akan lebih banyak kebaikannya, ibunya berpikir bahwa dengan dibuatnya film ini akan semakin banyak mendoakan almarhumah Vina,” kata Anggy Umbara di YouTube RJL 5. 

Berita Lainnya:
Gaji Buruh Dipotong untuk Tapera, Dokter Tifa Murka ke Jokowi: Kebijakan Menjijikkan!

“Pertama alasannya kasus ini sangat unik dan banyak pelajaran yang bisa diambil. Dan yang kedua penting, untuk pelajaran bagi masyarakat, aparat kepolisian dan pemerintah, dan untuk almarhumah Vina sendiri,” imbuhnya.

 Salah satu kontroversi film Vina adalah dianggap terlalu mengeksploitasi sisi-sisi sadis hingga femisida. Misalnya saja adegan kekerasan terhadap perempuan hingga pemerkosaan yang memicu trauma ditampilkan secara jelas. 

Anggy tak menampik bahwa selain ingin mengangkat kasus Vina yang terlupakan, memang ada sisi komersial yang memang disasarnya. “Semua kebaikan ada kompensasi, dari sisi finansial maupun bisnis pun sangat baik dan sangat bagus untuk keluarganya, untuk perfilman Indonesia, untuk PH,” ujar Anggy. 

“Kita nggak memungkiri bahwa film yang tayang di bioskop adalah sebuah platform atau presentasi audio visual yang sifatnya komersial,” tambahnya. 

Meski demikian, Anggy memberi penegasan lagi bahwa tak selamanya film itu mengedepankan sisi komersial. 

Kembali pada alasan utama sebelumnya, Anggy mengaku ingin mengangkat kisah Vina karena kasusnya menarik dan perlu ditegakkan. 

“Tapi di dalam komersil itu juga mempunyai banyak sisi, ada pesan yang disampaikan, ada hiburannya, ada emotional attachment,” kata Anggy. “Maksud saya film itu nggak satu dimensi, nggak cuma pure cuan doang. 

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُل رَّبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِم مِّنْهُمْ أَحَدًا الكهف [22] Listen
They will say there were three, the fourth of them being their dog; and they will say there were five, the sixth of them being their dog - guessing at the unseen; and they will say there were seven, and the eighth of them was their dog. Say, [O Muhammad], "My Lord is most knowing of their number. None knows them except a few. So do not argue about them except with an obvious argument and do not inquire about them among [the speculators] from anyone." Al-Kahf ( The Cave ) [22] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi