Senin, 17/06/2024 - 04:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Benarkah Cinta pada Pandangan Pertama Itu Nyata? Ini Penjelasan Ilmiahnya

JAKARTA — Banyak film komedi romantis memiliki adegan di mana tokohnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Hal ini tanpa sadar telah ditanamkan dalam diri banyak orang sejak usia muda. Namun, apakah cinta pada pandangan pertama benar-benar ada?

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Psikolog klinis Carla Marie Manly menjelaskan bahwa gagasan “cinta pada pandangan pertama” sebenarnya merupakan konsep kuno. Hal itu didasarkan pada keyakinan bahwa seseorang dapat merasakan hubungan romantis yang mendalam dengan orang lain setelah pertama kali berjumpa dengan orang tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

“Banyak orang ingin percaya pada ‘cinta pada pandangan pertama’, karena konsep tersebut memenuhi kerinduan alami manusia akan cinta romantis yang memang ‘sudah ditakdirkan’,” ungkap Manly, dikutip dari laman Best Life Online, Jumat (24/5/2024). 

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Penulis buku The Joy of Imperfect Love itu menjelaskan bahwa cinta pada pandangan pertama berbeda dengan ketertarikan fisik yang kuat terhadap seseorang saat pertama melihatnya. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada kedalaman dan durasinya.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Disampaikan Manly, cinta pada pandangan pertama lebih dari ketertarikan fisik saja. Bahkan, seseorang mungkin merasakan keterhubungan yang tidak dapat dijelaskan. Intuisi mungkin memberi tahu bahwa orang yang dijumpai cocok dengan diri. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Hari Tiroid Sedunia Diperingati Setiap 25 Mei, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Meski begitu, ada beberapa kesalahpahaman umum tentang cinta pada pandangan pertama. Pada kenyataannya, perasaan itu tidak selalu berbalas, berbeda dengan yang ada di film-film. Jikalau berhasil menjalin hubungan, bukan berarti tidak akan ada rintangan dalam romansa. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Cinta pada pandangan pertama juga belum tentu merupakan “suratan takdir” yang selama ini banyak diyakini. Pasalnya, menurut para pakar, cinta adalah fenomena yang dibangun secara komunikatif untuk membangun perasaan kedekatan emosional, kasih sayang, serta komitmen terhadap pasangan dan hubungan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Courtney Hubscher dari GroundWork Cognitive Behavioral Therapy menjelaskan pendekatan sains tentang cinta pada pandangan pertama. Menurut penelitian, sesuatu yang banyak dikira banyak orang sebagai cinta pada pandangan pertama kemungkinan besar merupakan ketertarikan awal yang kuat.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

“Reaksi neurokimia, seperti pelepasan dopamin dan oksitosin, memainkan peran penting dalam tahap awal ketertarikan ini, menciptakan perasaan euforia yang sering dikaitkan dengan jatuh cinta,” kata Hubscher.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
Jelita Academy Ajak Perempuan Indonesia Gali Potensi Diri

Berbicara tentang otak dan ilmu saraf, sebuah penelitian pada tahun 2021 secara khusus mempelajari “dorongan cinta pada pandangan pertama”. Studi itu menemukan bahwa orang jatuh cinta lebih cepat saat mereka memang sedang ingin jatuh cinta. Menurut peneliti, partisipan yang memiliki keinginan untuk jatuh cinta lebih cepat menemukan pasangan yang tepat, sehingga kondusif untuk menjalin hubungan romantis. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sisi baiknya, ada penelitian lain yang menunjukkan bahwa hubungan dari cinta pada pandangan pertama cenderung bisa bertahan lama. Terutama, jika pasangan memiliki kecocokan dalam hal-hal penting seperti kepribadian, minat, dan nilai hidup.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Hubungan juga disebut akan berhasil jika kedua pihak dalam relasi berupaya mengembangkan hubungan yang dibangun di atas fondasi yang lebih kuat daripada daya tarik fisik. “Cinta abadi harus dibangun di atas lebih dari sekedar nafsu fisik. Cinta membutuhkan keintiman emosional dan komitmen,” ujar Beth Ribarsky, profesor di School of Communication and Media, University of Illinois Springfield, Amerika Serikat. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

قَالَ إِن سَأَلْتُكَ عَن شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلَا تُصَاحِبْنِي ۖ قَدْ بَلَغْتَ مِن لَّدُنِّي عُذْرًا الكهف [76] Listen
[Moses] said, "If I should ask you about anything after this, then do not keep me as a companion. You have obtained from me an excuse." Al-Kahf ( The Cave ) [76] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi