Senin, 17/06/2024 - 07:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Jadi Korban Cyberbullying, Jangan Balas Komentar Jahat di Media Sosial

JAKARTA — Merebaknya kasus perundungan alias bullying pada kalangan anak dan remaja tentu membuat banyak orang tua menjadi waswas. Tidak ada ayah dan ibu yang ingin anaknya menjadi korban maupun pelaku perundungan. Namun, nyatanya kasus demikian masih dan terus terjadi, termasuk cyberbullying.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Salah satunya adalah perundungan terhadap seorang siswi SMP di Tegal, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Tiga pelajar perempuan mengeroyok kakak kelasnya di SMP. Pihak berwenang mengatakan hal itu bermula dari saling sindir dan mengejek di media sosial.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Perkara perisakan siber atau cyberbullying juga merupakan hal lain yang tidak bisa disepelekan. Dikutip dari laman KidsHealth, Jumat (24/5/2024), perisakan siber didefinisikan sebagai penggunaan teknologi untuk melecehkan, mengancam, menyakiti, mempermalukan, atau menargetkan orang lain.  

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Aksi itu bisa berupa ancaman daring, juga kiriman teks, cuitan, postingan, atau pesan yang kejam, agresif, serta kasar. Begitu juga dengan mem-posting informasi pribadi, gambar, atau video yang dirancang untuk menyakiti atau mempermalukan orang lain.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda
Berita Lainnya:
Siswi SMP Tegal Dikeroyok Adik Kelas Usai Saling Ejek di Media Sosial, Warganet: Miris

Penindasan melibatkan hinaan atau ancaman yang berulang-ulang. Ini bukan lelucon atau ejekan yang hanya terjadi satu kali saja, tetapi pelecehan dan ancaman terus-menerus yang lebih dari sekadar sindiran lucu atau komentar buruk yang dibuat saat marah.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Intimidasi atau komentar jahat yang berfokus pada hal-hal seperti gender, agama, orientasi seksual, ras, atau perbedaan fisik seseorang juga bisa menjadi wujud cyberbullying. Bagaimana cara agar anak dapat terhindar dari menjadi korban maupun pelakunya?

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Terkadang, anak atau remaja takut atau tidak yakin apakah mereka sedang di-bully atau tidak, jadi mereka tidak berbuat apa-apa. Karena itu, orang tua perlu memberikan pengertian kepada anak untuk selalu waspada dengan teks, pesan, postingan, atau email yang mengganggu, kasar, atau membuat perasaan tidak nyaman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Jika anak menerima hal itu, dorong mereka untuk segera memberitahukan kepada orang dewasa yang dipercayai. Karenanya, sangat penting membangun koneksi serta keakraban antara orang tua dan anak. Selain orang tua, anak atau remaja juga dapat berbicara dengan guru, konselor sekolah, atau anggota keluarga lain yang lebih tua.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Uji Coba Internet Starlink, Menkes Pede Kualitas Layanan Puskesmas Bisa Merata 

Orang tua perlu mengajarkan anak untuk berpikir dua kali sebelum membagikan informasi pribadi atau foto/video yang tidak ingin dilihat dunia. Sebab, setelah mem-posting foto atau pesan, mungkin sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dihapus, mengingat jejak digital selalu ada.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Selain itu, jangan pernah membagikan kata sandi ponsel dan situs daring kepada orang lain, selain kepada orang tua atau wali. Sebagai langkah antisipasi, sering-seringlah mengubah kata sandi secara berkala untuk menghindari peretasan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selalu berhati-hati saat menanggapi pesan menjengkelkan dari orang lain. Mengabaikan pelaku intimidasi adalah cara terbaik untuk membuat mereka tidak merasa “berkuasa”, namun hal ini tidak selalu mudah dilakukan. Melawan pelaku intimidasi terkadang bisa efektif, namun hal itu lebih cenderung memprovokasi pelaku dan memperburuk situasi.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

كَذَٰلِكَ وَقَدْ أَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْرًا الكهف [91] Listen
Thus. And We had encompassed [all] that he had in knowledge. Al-Kahf ( The Cave ) [91] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi