UPDATE

NASIONAL
NASIONAL

Cak Imin: Difabel, Lansia, dan ODGJ akan Dapat Bansos Abadi

BANDA ACEH – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memastikan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) akan menerima bantuan sosial (bansos) secara permanen.

“Ya, ada term periode. Sampai hari ini, kita berkesimpulan untuk difabel, manusia lanjut usia—manula, sama ODGJ itu abadi, bansos terus,” ujar Cak Imin kepada awak media di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu malam (13/7/2025).

Sementara itu, kelompok masyarakat di luar kategori tersebut hanya akan menerima bansos untuk jangka waktu tertentu. “Untuk sementara maksimal lima tahun,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Viral dr. Ryu Hasan Bicara IQ Orang RI: ‘Turun Sedikit Lagi jadi Gorila!’ Publik Heboh, Masa Iya?

Cak Imin juga menegaskan belum ada perubahan skema atau konsep baru terkait pemberian bansos kepada masyarakat miskin.

“Belum. Masih sesuai standar BPS (Badan Pusat Statistik),” katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengusulkan agar bansos hanya diberikan kepada kelompok miskin yang rentan, seperti lansia, difabel, dan ODGJ. Usulan tersebut mencuat seiring kekhawatiran penyalahgunaan bansos, salah satunya untuk praktik judi daring (judol).

“Bansos baiknya hanya untuk yang lansia, yang mungkin difabel, mungkin yang ODGJ, ya, ‘kan?” ucap Budiman di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Berita Lainnya:
Puluhan Korban Diduga Meninggal Akibat Kebakaran Gedung di Kemayoran

Menurut Budiman, masyarakat miskin yang masih memiliki kemampuan fisik dan daya juang sebaiknya diberdayakan, bukan sekadar menerima bantuan.

Dalam rangka itu, pihaknya menyusun Rencana Induk Percepatan Pengentasan Kemiskinan dengan sembilan pendekatan strategis. Pendekatan tersebut mencakup sektor pangan, hunian, perumahan, energi terbarukan, transportasi, pendidikan, kesehatan, industri kreatif, dan digital.

“Karena itulah, Pak Prabowo Subianto membuat BP Taskin agar pengentasan kemiskinan approach-nya tidak sekadar memberikan pelampung,” katanya.

Reaksi

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.