Kamis, 18/04/2024 - 17:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Apa itu Rehabilitasi dan Tujuannya

ADVERTISEMENTS

PENGERTIAN, tujuan, fungsi, jenis dan program rehabilitasi – apa itu rehabilitasi? Rehabilitasi adalah proses pemulihan atau penyembuhan suatu masalah yang mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang. Biasanya, rehabilitasi dilakukan setelah seseorang menderita cedera atau gangguan kesehatan yang serius.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Apa itu Rehabilitasi?

Rehabilitasi adalah proses pemulihan, dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti “pemulihan, penyembuhan, atau perbaikan”. Sedangkan dalam istilah medis, rehabilitasi adalah suatu proses atau program yang dilakukan dengan tujuan untuk memulihkan fungsi tubuh seseorang setelah mengalami cedera atau sakit.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Program rehabilitasi umumnya meliputi aktivitas fisik, psikologis, dan sosial. Aktivitas fisik dalam rehabilitasi berfungsi untuk memulihkan fungsi motorik tubuh yang hilang akibat cedera. Psikologis berfungsi untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah mental seperti stres dan trauma akibat cedera. Sosial berfungsi untuk membantu pasien dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan social setelah cedera.

ADVERTISEMENTS

Konsultasikan masalah penyalahgunaan narkoba Anda ke pusat rehabilitasi narkoba, Ashefa Griya Pusaka

Ada beberapa jenis rehabilitasi yaitu:

1) Rehabilitasi Fisik

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

2) Rehabilitasi Medis

3) Rehabilitasi Psikologi

4) Rehabilitasi Sosial

Arti kata rehabilitasi

Rehabilitasi adalah proses yang dilakukan untuk membantu seseorang yang mengalami gangguan atau keterbatasan fisik, mental, atau social untuk kembali seoptimal mungkin. Rehabilitasi juga dapat ditujukan untuk mereka yang terganggu oleh penyakit atau trauma.

Tujuan rehabilitasi adalah untuk membantu individu yang mengalami gangguan atau keterbatasan untuk:

  • Mengembalikan fungsi fisik dan mental seoptimal mungkin
  • Meminimalkan gejala dan efek negatif dari penyakit atau trauma
  • Menyesuaikan diri dengan kondisi baru (misalnya, setelah cedera)
  • Meningkatkan kualitas hidup secara umum.

Fungsi rehabilitasi meliputi:

  1. Merawat luka bakar dengan cara membersihkannya, memberikan perawatan topikal, dan melindungi area yang terluka agar tidak terinfeksi.
  2. Mengobati nyeri dengan obat-obatan, penyembuhan energi, atau teknik relaksasi.
  3. Mengembalikan mobilitas dengan melatih gerakan, menggunakan peralatan bantu (seperti tongkat), atau operasi.
  4. Meningkatkan fungsi mental dan kognitif dengan memberikan informasi, latihan pemecahan masalah, atau pelatihan komunikasi.
  5. Meningkatkan fungsi social dengan memberikan dukungan sosial, terapi kelompok, atau pelatihan kerja sosial.

Tujuan Rehabilitasi

Rehabilitasi adalah upaya pemulihan atau perbaikan kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau cacat, baik fisik maupun mental, sehingga dapat berfungsi kembali secara normal dan produktif.

Tujuan rehabilitasi adalah untuk membantu individu yang mengalami gangguan atau cacat untuk:

– Memulihkan atau meningkatkan fungsi fisik;

– Meningkatkan keterampilan hidup sehari-hari;

– Membantu individu untuk dapat beradaptasi dengan keadaan baru;

– Mengurangi atau menghilangkan rasa sakit; dan

– Membantu individu untuk dapat terintegrasi kembali ke dalam masyarakat.

Manfaat Rehabilitasi

Rehabilitasi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk membantu individu yang mengalami gangguan kesehatan mental, fisik, atau sosial untuk kembali beradaptasi dengan lingkungannya. Proses rehabilitasi dapat meningkatkan fungsi sosial dan kerja, mengurangi gejala-gejala penyakit, dan meminimalkan ketergantungan pada perawatan medis. Selain itu, rehabilitasi juga dapat membantu individu untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidupnya sehingga dapat hidup secara mandiri dan sejahtera.

Fungsi Rehabilitasi

Rehabilitasi berfungsi untuk membantu individu yang mengalami gangguan kesehatan mental, fisik, atau rohani untuk kembali ke aktivitas sehari-hari seperti yang dilakukan sebelumnya. Tujuan rehabilisasi adalah untuk membantu individu dengan gangguan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan mampu berfungsi secara mandiri sesuai dengan potensi mereka.

Jenis rehabilisasi yang paling umum adalah fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi psikologi. Fisioterapi biasanya ditujukan untuk individu dengan gangguan fisik, seperti cedera tulang belakang, stroke, atau amputasi. Terapi okupasi ditujukan untuk individu dengan gangguan mental atau kognitif, seperti skizofrenia atau autisme. Terapi psikologi ditujukan untuk individu dengan gangguan emosi atau perilaku, seperti depresi atau kecemasan.

Kenapa Melakukan Rehabilitasi Narkoba

  1. Rehabilitasi narkoba adalah sebuah proses perawatan medis dan psikologis yang dirancang untuk membantu mereka yang telah mengalami ketergantungan obat-obatan keras dan alkohol untuk kembali hidup normal.
  2. Rehabilitasi narkoba melibatkan sejumlah langkah, termasuk pengobatan, pendidikan, dan terapi sosial untuk membantu pasien dalam mengatasi ketergantungannya. Proses ini umumnya dilakukan di sebuah fasilitas perawatan kesehatan mental atau di luar fasilitas tersebut.
  3. Beberapa pasien mungkin juga akan mengikuti program aftercare setelah mereka selesai rehab, yang melibatkan kunjungan rutin ke dokter atau psikiater serta kegiatan terapi grup.
  4. Rehabilitasi narkoba seringkali dianggap sebagai langkah pertama dalam mengatasi ketergantungan obat, alkohol, atau narkoba lainnya.

Program Rehabilitasi

Rehabilitasi adalah proses yang dirancang untuk membantu individu yang menderita gangguan atau cacat fisik, mental, atau psikologis untuk kembali seoptimal mungkin. Tujuan rehabilitasi adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penderita dan membantu mereka hidup mandiri sebisa mungkin. Fungsi rehabilitasi juga termasuk dalam memberikan bantuan kepada mereka yang baru saja mengalami kecelakaan atau operasi agar dapat pulih secepat possible dan melanjutkan gaya hidup normal mereka. Jenis-jenis program rehilabilitasi sangat bervariasi. Ada yang ditujukan bagi mereka yang mengalami gangguan fisik, otak, saraf, psikologis, maupun penyakit kronis seperti diabetes dan jantung. Untuk mendapatkan program rehabilitasi yang tepat sesuai kebutuhan, pasien harus mendapatkan rekomendasi dari dokter agar diarahkan ke fasilitas kesehatan atau puskesmas yang memiliki ongkos terjangkau.

Jenis program rehabilitasi

Berita Lainnya:
Merokok Biar Kurus? Jangan Salah, Kebiasaan Itu Justru Tingkatkan Lemak Perut

Berdasarkan gangguannya masing-masing, ada beberapa jenis program rehabilitasi yang dapat dilakukan oleh pasien dengan bantuan tenaga medis seperti dokter. Berikut ini penjelasannya:

1. Program Rehabilitasi Fisik

Program rehabilitasi fisik dimaksudkan untuk meningkatkan fungsi fisik seseorang dengan cara berolahraga secara rutin atau melakukan latihan khusus dan pengobatan lainnya. Program ini sering diberikan kepada mereka yang baru saja mengalami operasi atau kecelakaan agar tubuh mereka segera pulih dan dapat beraktifitas normal seperti biasanya. Bagi mereka yang memiliki gangguan tulang atau sendi, program rehabilitasi fisik akan sangat membantu untuk mengatasinya dengan baik.

2. Program Rehabilitasi Medis

Program rehabilitasi medis ditujukan untuk mereka yang mengalami masalah kesehatan seperti penyakit paru-paru, jantung, dan stroke. Program ini berfokus pada pengobatan dan perawatan pasien agar segera sembuh dan dapat pulih seperti semula. Untuk mendapatkan program rehabilitasi medis yang baik, pasien harus mendapatkan rekomendasi dari dokter spesialis terlebih dahulu.

3. Program Rehabilitasi Psikologis

Program rehabilitasi psikologis berfokus pada bagaimana cara meningkatkan fungsi mental seseorang setelah mengalami trauma atau stres yang berkepanjangan. Program ini sering diberikan kepada mereka yang baru saja mengalami operasi atau kecelakaan agar dapat pulih secara mental dan psikologis. Bagi mereka yang memiliki masalah kecemasan, program rehabilitasi psikologis akan sangat membantu untuk mengatasinya dengan baik.

4. Program Rehabilitasi Sosial

Program rehabilitasi sosial berfokus pada bagaimana cara meningkatkan fungsi sosial seseorang setelah mengalami trauma atau stres yang berkepanjangan. Program ini sering diberikan kepada mereka yang baru saja mengalami operasi atau kecelakaan agar dapat pulih secara sosial dan psikologis. Bagi mereka yang memiliki masalah sosial, program rehabilitasi sosial akan sangat membantu untuk mengatasinya dengan baik.

Alternatif untuk Rehabilitasi

Rehabilitasi merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk membantu seseorang yang mengalami masalah kesehatan atau gangguan fungsi fisik agar dapat kembali seperti semula. Rehabilitasi juga dapat digunakan untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut pada suatu kondisi medis tertentu.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa rehabilitasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Membantu pasien untuk dapat kembali seperti semula sebelum mengalami masalah kesehatan atau gangguan fungsi fisik;
  2. Mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut pada suatu kondisi medis tertentu; dan 
  3. Mengurangi rasa sakit dan memberikan pasien ketenangan mental.

Untuk dapat mencapai tujuan di atas, rehabilitasi mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

  1. Merawat pasien dengan cara memberikan perawatan medis yang tepat;
  2. Melatih pasien agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri; dan
  3. Mengajarkan pasien bagaimana cara hidup dengan kondisi medis tertentu.

Rehabilitasi juga memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  1. Membantu pasien untuk dapat kembali seperti semula sebelum mengalami masalah kesehatan atau gangguan fungsi fisik;
  2. Mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut pada suatu kondisi medis tertentu; dan
  3. Mengurangi rasa sakit dan memberikan pasien ketenangan mental.

Masalah Ketergantungan Obat

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh orang-orang khususnya mereka yang sering merasa capek, letih, dan selalu ingin istirahat adalah masalah ketergantungan obat. Mereka biasanya akan tergantung pada obat-obatan seperti sleeping pill, painkiller, dan pil penenang. Ketergantungan obat dapat menimbulkan beberapa efek negatif seperti halnya gangguan sistem saraf pusat.

Efek Samping Ketergantungan Obat

Efek samping ketergantungan obat seperti gangguan saraf pusat, hilangnya rasa lapar, diare dan muntah-muntah. Bagi mereka yang sering merasa lelah dan capek tentu saja hal ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, obat-obatan penenang juga dapat menimbulkan efek buruk bagi mereka yang sedang dalam proses pengobatan penyakit mental seperti skizofrenia atau gangguan bipolar. Penyakit mental tersebut dapat memperburuk kondisi orang yang sedang mengalaminya. Jadi, sebelum Anda mengonsumsi obat-obatan penenang sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan apakah obat penenang tidak akan memperburuk kondisi Anda.

Efek Ketergantungan Narkoba Sabu

Banyak dampak yang akan dirasakan oleh pemakai sabu, karena narkoba hanya akan memberikan efek negatif bagi penggunanya. Ketergantungan ini bisa dilihat dengan melakukan penyesuaian penggunaan tujuan serta berapa lama penggunaannya agar tidak merasa ketergantungan, jika susah atau tidak mampu menahan diri maka pengguna akan terjerumus pada masalah ketergantungan seperti halnya obat-obatan lain.

Efek Keterlarangan Narkoba Sabu

Tidak ada efek negatif yang ditimbulkan oleh keterlarangan narkoba sabu, sebaliknya justru memberikan manfaat bagi manusia di dunia. Manfaat yang didapat adalah lebih berwawasan, cerdas dalam mengambil keputusan, serta berpikir rasional dan no.1 lainnya yaitu menjaga kesehatan tubuh dari bahaya narkoba sabu.

Tips Menghindari Ketergantungan Narkoba Sabu

Adapun beberapa tips agar dapat menghindari penyalahgunaan narkoba sabu adalah sebagai berikut:

  1. Berikanlah informasi kepada teman-teman atau kerabat Anda tentang efek negatif penyalahgunaan narkoba sabu. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan membuat acara diskusi tentang pentingnya menjaga tubuh dari efek buruk narkoba sabu. Sebelum melakukannya kumpulkanlah data – data sebanyak mungkin tentang efek samping penggunaan narkoba tersebut dan memberitahu secara rinci sehingga teman-teman Anda mengetahui kebenarannya.
  2. Selain dari memberikan informasi sebaiknya Anda membuat acara – acara positif seperti acara olahraga, diskusi belajar, atau acara sosialisasi yang lainnya agar teman-teman tidak merasa bosan dan ada tempat untuk mereka bersosialisasi dan menghabiskan waktu mereka dengan hal yang positif.
  3. Acara positif ini bisa dilakukan secara rutin setiap akhir pekan atau setiap hari libur sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk melakukan hal negatif tersebut. Berbagai macam program acara pun juga bisa dibuat sesuai keinginan teman-teman sehingga teman-temannya mau berpartisipasi dengan ceria dan semangat.

Efek Ketergantungan Narkoba Ganja

Ganja dapat menempatkan pengguna dalam situasi yang tidak aman dengan segera melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk pneumonia. Ganja juga dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, membuat anda lebih rentan terhadap infeksi dan serangan jantung.

Penggunaan jangka panjang akan menurunkan daya ingat, kemampuan berpikir logis dan dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Ganja juga berkontribusi terhadap impotensi, sperma encer, dan dapat mempengaruhi hormon reproduksi. Penggunaan ganja selama masa kehamilan dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak anak yang baru lahir.

Anak-anak yang lahir dari ibu yang telah menggunakan ganja selama masa kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk keterlambatan pertumbuhan fisik dan mental, kerusakan otak, gangguan koordinasi motorik, gangguan perkembangan pendengaran, penyimpangan perilaku, impotensi, dan ketidaksuburan.

Gangguan pernafasan, seperti asma dan bronkitis, juga sering terjadi pada mereka yang menggunakan ganja. Penyakit ini dapat berkembang menjadi pneumonia, yang dapat menyebabkan kematian.

Penggunaan ganja juga dapat menyebabkan gangguan psikologis, seperti halusinasi, ketakutan, dan kecemasan. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan skizofrenia, yang dapat menyebabkan kehilangan kontak dengan kenyataan, perilaku aneh, dan ketidakmampuan untuk bekerja secara efektif.

Kesimpulan

Rehabilitasi adalah proses yang dimaksudkan untuk membantu individu dengan gangguan atau masalah kesehatan mental untuk kembali beradaptasi secara optimal dengan lingkungan sosial dan budaya mereka. Rehabilitasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, meminimalkan gejala dan keterbatasan fungsional, serta mencegah kekambuhan. Jenis-jenis rehabilitasi yang dikenal saat ini adalah rehabilitasi psikososial, rehabilitasi medis, dan rehabilitasi vokasional. Program-program rehabilitasi yang tersedia di Indonesia meliputi program rawat inap, program partial hospitalization, program day treatment, dan lain sebagainya.[]

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi