BANDA ACEH – Pergerakan harga Bitcoin yang fluktuatif, membuat banyak orang bertanya-tanya apakah Bitcoin mampu menjadi pengganti emas untuk melindungi nilai. Seperti diketahui emas merupakan logam mulia yang mampu melindungi nilai dari uang fiat yang mengalami inflasi.
Sehingga tak heran ada yang bertanya 1 Bitcoin berapa rupiah pada akhir tahun 2025 ini, dan bagaimana dengan harga emas waktu yang sama. Hal ini tentu saja menjadi pembahasan yang menarik sehingga banyak ahli yang menyatakan pendapatnya antara Bitcoin dan emas sebagai alat investasi.
Untuk mengetahui jawaban tersebut tentunya kamu membutuhkan grafik crypto yang memberikan informasi pergerakan Bitcoin, sehingga banyak analis yang memperkirakan harga Bitcoin menembus US$.200.000.
Dengan harga Bitcoin yang terus meningkat, bahkan mencapai kapitalisasi pasar US$1 triliun, banyak investor berusaha membandingkan aset crypto ini dengan investasi lain yang sebanding, yakni emas.
Kedua aset ini sering dibandingkan setelah investor percaya bahwa Bitcoin dan emas adalah dua cara yang efektif untuk melindungi kekayaan dari dampak inflasi. Keunggulan keduanya semakin jelas seiring dengan kebijakan fiskal dan moneter yang terus longgar di beberapa negara, yang dapat mengakibatkan kenaikan inflasi.
Sebagian besar masih menganggap Bitcoin sebagai investasi berisiko tinggi untuk mereka yang ingin mendapatkan keuntungan cepat. Sementara itu, emas tetap dipandang sebagai aset perlindungan yang paling aman.
Terdapat beberapa aplikasi crypto Indonesia yang telah teregulasi di Indonesia, salah satunya Pintu yang menyediakan fitur terlengkap, biaya trading rendah, serta variasi token yang banyak.
Pendapat Ahli Bitcoin atau Emas
Berikut beberapa pendapat dari analis dan pakar investasi mengenai salah satu pertanyaan terbesar tahun ini, lebih baik investasi emas atau Bitcoin dalam dekade yang akan datang?
1. David Rosenberg: Hanya Akan Membeli Bitcoin Saat Ratu Inggris Melakukannya
David Rosenberg dari Rosenberg Research adalah mantan Kepala Ekonom dan Strategi untuk Merrill Lynch Kanada dan juga Merrill Lynch New York. Dia mengatakan pilihan saya adalah investasi pada emas di masa yang akan datang.
Sebab, aset ini memiliki ribuan tahun sebagai penyimpan nilai, fluktuasinya hanya seperlima dari Bitcoin, dan tidak menghadapi risiko persaingan yang sama. Hari ketika Ratu Elizabeth menjual lima pon emas dari mahkotanya untuk membeli aset crypto adalah hari di mana saya akan mempertimbangkan kembali pilihan itu.
2. Anthony Pompliano: Nilai Pasar Bitcoin Akan Melampaui Emas
Anthony Pompliano merupakan analis dari Pomp Investments dan Morgan Creek Digital Assets. Ia mengungkapkan bahwa Bitcoin telah mengalami kenaikan 100 kali lipat dan mengungguli mereka yang menjadikan emas sebagai penyimpan nilai.
Dunia mulai menyadari hal ini dan mulai menyesuaikan harga mata uang digital dengan cepat. Meski Bitcoin telah menikmati kenaikan yang dramatis dalam beberapa bulan terakhir, kemungkinan akan terus bertahan dengan tren positif selama beberapa tahun ke depan.
“Saya percaya bahwa nilai pasar Bitcoin akan melebihi nilai pasar emas pada tahun 2030. Oleh sebab itu, saya tidak menyimpan emas dan berfokus sepenuhnya pada investasi di Bitcoin,”tuturnya.
3. Phil Baker: Cara Investasi Bitcoin Tidak Akan Pernah Sama dengan Emas
Phil Baker adalah Presiden dan CEO Hecla Mining Company. Menurutnya selama empat milenium, emas dan perak telah berfungsi sebagai penyimpan nilai dan alat tukar di seluruh peradaban di seluruh dunia. Aset ini sangat mudah diakses oleh orang-orang dari berbagai latar belakang ekonomi dan pengetahuan teknologi.
Namun, ada juga kesempatan untuk aset crypto karena sifat digitalnya mencerminkan karakteristik dasar dari emas dan perak (proses penambangan). Hanya saja, karakteristik itu tidak cukup untuk menunjukkan bahwa aset crypto dapat menggantikan emas dan perak, dan pada akhirnya dapat meningkatkan nilai logam itu sendiri.
4. Pavel Matveev: Bitcoin Memegang Peranan Penting di Masa Depan Finansial
Pavel Matveev adalah CEO Wirex yang menyatakan bahwa emas dan Bitcoin kadang-kadang digunakan untuk mengatur diversifikasi dan penyimpanan sejumlah aset bernilai. Bitcoin dan mata uang digital lain dapat dengan mudah diperdagangkan pada platform yang ada.
Kita telah menyaksikan perusahaan-perusahaan global yang inovatif menawarkan opsi pembayaran menggunakan Bitcoin. Di sisi lain, perusahaan pro Bitcoin seperti Tesla berperan aktif dalam mempromosikannya.
Likuiditas aset ini, kemudahan dalam melakukan pertukaran, serta penerapan yang lebih luas dalam ekonomi saat ini menjadi faktor pembeda utama dibandingkan emas.
Sementara itu, investasi atau saran untuk melindungi nilai menggunakan emas cenderung bersifat defensif dan tradisional. Di sisi lain, Bitcoin serta mata uang digital lainnya menawarkan berbagai manfaat, termasuk kemudahan dalam pertukaran, pembelian, dan likuiditas di masa mendatang.
5. Sylvia Carrasco: Bitcoin Hanya ‘Anak Bawang’ di Dunia Investasi
Sylvia Carrasco adalah CEO dan pendiri platform pertukaran emas Goldex. Ia berpendapat emas telah lama dianggap sebagai aset perlindungan utama. Sebaliknya, Bitcoin masih merupakan ‘pendatang baru’, dan masih banyak perdebatan tentang apakah aset ini dapat merebut pangsa pasar emas karena berbagai faktor.
Baik Bitcoin maupun emas memiliki keunggulan signifikan dibandingkan mata uang fiat. Ada kemungkinan bahwa Bitcoin bisa hilang karena peraturan yang tidak mendukung. Beberapa produk turunan Bitcoin sudah dilarang.
Perusahaan seperti Facebook yang berusaha meluncurkan crypto juga terhambat. Sementara itu, emas telah melindungi nilainya selama berabad-abad. Apakah Bitcoin akan dapat bertahan sebaik itu?
6. Daniel Ives: Potensi Teknologi Blockchain di Masa Depan
Daniel Ives, yang menjabat sebagai direktur pelaksana dan analis riset ekuitas senior di Wedbush Securities, menyatakan bahwa melihat perkembangan terbaru yang menunjukkan nilai aset digital ini di seluruh dunia, kami yakin Bitcoin akan menjadi salah satu kelas aset utama di masa depan.
Pergerakan Harga Bitcoin
Dilansir dari Pintu Market, hari ini harga Bitcoin mencapai Rp 1.923.409.957 atau US$117.623, dengan volume perdagangan Bitcoin (BTC) tercatat sebesar US$83.774.643.534 dalam 24 jam terakhir, yang menunjukkan peningkatan sebesar 50,90% dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara itu, Bitcoin (BTC) mengalami harga tertinggi sepanjang waktu sebesar US$122.838 dan harga terendah sepanjang waktu mencapai US$67,81. Saat ini, BTC diperdagangkan 4,46% lebih rendah dari harga tertinggi itu dan 172,97 rb% lebih tinggi daripada harga terendahnya.
Sedangkan kapitalisasi pasar Bitcoin (BTC) saat ini adalah US$2.340.459.646.379. Kapitalisasi pasar ini dihitung dengan mengalikan harga token dengan total pasokan token BTC yang beredar, yaitu 20 juta token yang dapat diperdagangkan di pasar saat ini.
Valuasi tereduksi penuh (FDV) Bitcoin (BTC) adalah US$2.340.461.528.393. Ini mencerminkan estimasi maksimal dari kapitalisasi pasar, jika semua 21 juta token BTC beredar saat ini. Berdasarkan jadwal keluarnya token BTC yang telah direncanakan, FDV mungkin akan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk terwujud.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.






























































































