UPDATE

DIGITALEKONOMI

Mengenal Margin Call di Trading Crypto

BANDA ACEH – Di dunia investasi, khususnya dalam trading saham, forex, dan crypto, istilah margin call seringkali menimbulkan kecemasan bagi para investor. Margin call bisa menjadi momen penting yang berdampak besar pada keseluruhan rencana investasi dan keberlangsungan akun trading seseorang.

Karena itulah sebelum melakukan trading ETH USDT perpetual atau dengan aset crypto lainya, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah analisa fundamental dan teknikal. Sehingga kamu bisa memprediksi pergerakan harga crypto.

Begitu juga ketika kamu trading future Bitcoin memerlukan analisa. Untuk itu, diperlukan aplikasi trading crypto yang memiliki fitur tersebut. Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.

Pintu Futures adalah fitur trading derivatif di aplikasi Pintu yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan kontrak berjangka aset crypto dengan leverage. Dengan antarmuka yang simpel, dukungan leverage tinggi, stop order, limit order, serta biaya trading kompetitif, Pintu Futures cocok untuk trader pemula maupun profesional.

Apa Itu Margin Call?

Margin call adalah kondisi dalam perdagangan saham, forex, atau crypto saat broker meminta investor atau trader menambah dana ke akunnya karena ekuitas dalam akun telah menyusut di bawah batas minimum yang ditentukan.

Kondisi ini muncul ketika nilai aset yang dijadikan jaminan mengalami penurunan tajam, yang membuat saldo margin yang tersedia tidak mencukupi untuk menutupi risiko yang dihadapi oleh broker.

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Trading yang melibatkan margin call dilakukan dengan menggunakan leverage atau pinjaman modal dari broker. Dengan kata lain, trading spot atau pembelian aset langsung hanya dengan modal sendiri (tanpa utang), tidak mengenal sistem margin call.

Maintenance Margin

Persyaratan margin pemeliharaan adalah antara 25% hingga 40% dari ekuitas investasi, tergantung pada broker, berfungsi sebagai batas perlindungan untuk posisi investor serta pinjaman dari broker.

Apabila ekuitas investor dalam akun margin turun di bawah batas ini akibat kondisi pasar, maka margin call pemeliharaan akan diberlakukan. Untuk mengatasi situasi ini, investor dapat menambah modal ke dalam akun atau mengurangi posisi.

Margin pemeliharaan menjadi batas yang mencegah akun investor mengalami defisit yang terlalu besar sehingga sulit untuk pulih tanpa tambahan dana.

Berita Lainnya:
Transformasi Digital Jadi Kunci Mengoptimalkan Potensi Wakaf, Terungkap di Aceh Waqf Summit 2025

Rumus Dalam Perhitungan Margin Call

Beberapa angka yang terkait dalam perhitungan margin call meliputi: akun margin (MA), modal (M), jumlah pinjaman (L), persentase margin pemeliharaan (%MM), persentase drawdown margin call (%D), harga aset (P), dan harga margin call (PM). Hubungan angka-angka ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Akun margin merupakan total nilai modal investor ditambah dengan jumlah pinjaman yang digunakan. Persentase drawdown margin call adalah batas penurunan nilai aset yang akan mengarah kepada margin call. Harga margin call adalah harga aset yang akan memicu terjadinya margin call.

Contoh Kasus Margin Call

Bayangkan seorang investor memiliki akun margin dengan broker dan membeli aset senilai US$1. 000 ketika harga aset tersebut adalah US$10, mendanai US$700 dari modal sendiri dan US$300 dari pinjaman broker. Misalkan broker memiliki margin pemeliharaan sebesar 25%.

Oleh karena itu, batas penurunan nilai aset yang diperbolehkan (%D) sebelum terjadi margin call adalah investor tersebut akan mengalami margin call ketika nilai aset yang dibeli menurun sebesar -60%. Untuk menentukan harga aset saat mengalami margin call (PM).

Jadi, sebuah aset yang dulu dibeli seharga US$10 memiliki harga panggilan margin di US$4. Ini berarti bahwa investor akan mengalami panggilan margin saat harga aset mencapai US$4.

Faktor Penyebab Margin Call

Penurunan Harga Aset

Salah satu penyebab utama terjadinya margin call adalah ketika nilai aset yang dibeli menggunakan margin mengalami penurunan drastis. Saat harga aset turun secara signifikan, nilai ekuitas di akun margin bisa berkurang, yang menimbulkan margin call.

Ketidakstabilan Pasar

Pasar keuangan yang tidak stabil dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya margin call. Ketidakstabilan yang tinggi dapat menghasilkan fluktuasi harga yang besar dalam waktu singkat, sehingga nilai aset dalam portofolio menurun dan memicu margin call.

Leverage Tinggi

Penggunaan leverage yang berlebihan juga bisa menimbulkan margin call. Meskipun leverage dapat mendongkrak keuntungan, risiko kerugian juga meningkat. Ketika transaksi yang melibatkan leverage menderita kerugian, ekuitas dalam akun bisa cepat menurun, yang menyebabkan margin call.

Ketentuan Maintenance Margin dari Broker

Setiap broker memiliki ketentuan maintenance margin yang bervariasi. Ketentuan yang lebih ketat mengarah pada peningkatan kemungkinan margin call. Jika broker meningkatkan ketentuan margin atau mengubah kebijakan margin lainnya, investor perlu memastikan bahwa mereka memiliki dana yang cukup untuk memenuhi ketentuan tersebut.

Berita Lainnya:
Purbaya Terus Kejar Pengemplang Pajak: Jangan Main-Main Sama Kita

Langkah Menghindari Margin Call

Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menghindari margin call, diantaranya adalah:

Manajemen Risiko yang Efektif

Manajemen risiko yang baik sangat krusial untuk menghindari margin call. Ini mencakup penetapan stop loss untuk membatasi kerugian serta mengelola ukuran posisi dengan cermat sesuai dengan tingkat risiko yang dapat diterima.

Penggunaan Leverage Secara Bijak

Hindari menggunakan leverage secara berlebihan. Sebaiknya, gunakan leverage dengan tepat dan hanya untuk perdagangan yang benar-benar dibutuhkan. Dengan membatasi penggunaan leverage, trader dapat menurunkan risiko terjadinya margin call.

Pemantauan Akun secara Teratur

Secara berkala, perhatikan posisi dan nilai ekuitas dalam akun. Dengan melakukan pemantauan secara aktif, trader dapat mendeteksi masalah yang mungkin muncul lebih awal dan mengambil langkah-langkah pencegahan sebelum margin call terjadi.

Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio dapat membantu mengurangi risiko dari penurunan dramatis dalam satu aset atau sektor tertentu. Dengan menyebar investasi ke berbagai aset atau instrumen keuangan, trader dapat meminimalkan dampak penurunan harga terhadap keseluruhan portofolio.

Menyiapkan Rencana Keuangan Cadangan

Selalu sediakan dana cadangan yang mencukupi untuk menghadapi situasi terburuk, seperti margin call. Dengan memiliki dana tambahan yang siap, trader dapat segera menutup kekurangan margin atau mengambil langkah lain yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan akun.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa margin call merupakan mekanisme perlindungan yang digunakan oleh broker guna memastikan bahwa investor memiliki cukup ekuitas dalam akun mereka untuk menutupi risiko dari pinjaman margin.

Dengan memahami apa itu margin call dan apa yang menyebabkannya, investor dapat lebih siap. Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

Reaksi

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.