MEULABOH – Dalam upaya memperkuat tata kelola administrasi dan mendukung transformasi digital di lingkungan kerja, BPJS Kesehatan menyelenggarakan Sosialisasi e-Contract dan e-Meterai diikuti oleh Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta kesiapan seluruh FKTP kerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh pada periode 2026 dengan menerapkan sistem digital dalam pengelolaan kontrak dan legalisasi dokumen.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh, Mahyuddin, menyampaikan pentingnya percepatan digitalisasi dalam sistem administrasi lembaga. Terutama penerapan e-Contract dan e-Meterai yang merupakan bagian dari strategi transformasi digital.
Hal itu, bukan hanya bertujuan untuk efisiensi, tetapi juga untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta keamanan dalam proses kerja sama dengan Fasilitas Kesehatan, ujarnya.
“Dengan adanya sistem e-Contract dan e-Meterai, kita tidak hanya menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, tetapi juga memastikan setiap proses administrasi dapat dilakukan lebih cepat, tepat, dan terdokumentasi secara elektronik serta dapat meminimalisir adanya Tindakan pemalsuan dokumen kontrak,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut juga turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat, Cut Hasanuddin, yang memberikan apresiasi terhadap inisiatif BPJS Kesehatan dalam mempercepat digitalisasi layanan administrasi.
“Langkah yang dilakukan BPJS Kesehatan ini sangat positif dan sejalan dengan arah kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong efisiensi pelayanan publik berbasis teknologi. Dengan adanya e-Contract dan e-Meterai, koordinasi antarinstansi akan menjadi lebih cepat dan transparan,” sebut Cut Hasanuddin.
Cut Hasanuddin juga berharap agar inovasi digital ini dapat diimplementasikan secara berkelanjutan, baik itu fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta yang menjadi mitra BPJS Kesehatan.
Peserta kegiatan kemudian mengikuti simulasi langsung penggunaan platform e-Contract dan proses pembubuhan e-Meterai pada dokumen digital. Melalui simulasi ini, para peserta dapat memahami alur kerja sistem mulai dari login, unggah dokumen, hingga proses validasi akhir.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, terutama terkait aspek keamanan data dan mekanisme audit digital.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, BPJS Kesehatan menegaskan langkah nyata menuju lembaga yang adaptif, efisien, dan transparan di era digital.
“Transformasi ini menjadi fondasi penting dalam memperkuat layanan publik dan mewujudkan tata kelola yang modern, akuntabel, serta berorientasi pada pelayanan prima kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): tutup Kepala BPJS Kesehatan, Mahyuddin.[]































































































