UPDATE

Raja Juli Jawab Desakan Mundur, Siap Dievaluasi di Tengah Sorotan Banjir Aceh dan Sumatera Tayang: Sabtu, 6 Desember 2025 12:43 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Joanita Ary zoom-inRaja Juli Jawab Desakan Mundur, Siap Dievaluasi di Tengah Sorotan Banjir Aceh dan Sumatera kompas.com/Suci Wulandari Putri A-A+ MENHUT RAJA JULI — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan kesiapannya untuk dievaluasi secara menyeluruh menyusul banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa pekan terakhir. Di tengah sorotan publik terhadap penanganan bencana hidrometeorologi tersebut, Raja Juli menyebut kritik sebagai bagian dari dinamika demokrasi sekaligus ekspresi ekspektasi masyarakat terhadap kinerja kementeriannya. WARTAKOTALIVECOM, Jakarta — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan kesiapannya untuk dievaluasi secara menyeluruh menyusul banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa pekan terakhir. Di tengah sorotan publik terhadap penanganan bencana hidrometeorologi tersebut, Raja Juli menyebut kritik sebagai bagian dari dinamika demokrasi sekaligus ekspresi ekspektasi masyarakat terhadap kinerja kementeriannya. Usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Raja Juli menuturkan bahwa fokus utamanya tetap pada upaya mitigasi dan percepatan penanganan dampak bencana. “Tanggung jawab saya hanya bekerja semaksimal mungkin yang saya bisa,” ujar politisi Partai Solidaritas Indonesia itu, menambahkan bahwa setiap masukan dari publik akan dijadikan bahan refleksi dan perbaikan. Sorotan terhadap kementeriannya kian mencuat seiring meluasnya dampak banjir dan longsor di sejumlah daerah yang memiliki tingkat kerentanan tinggi. Meski demikian, Raja Juli menyebut desakan agar dirinya mundur dari jabatan merupakan bagian wajar dari kritik politik. Ia menegaskan bahwa jabatan menteri sepenuhnya berada di bawah kewenangan presiden. Rekomendasi Untuk Anda Bahlil Balas Cak Imin! Tobat Nasuha Bukan Hanya untuk Menteri, Tapi Semua Termasuk Pengusul Bahlil Balas Cak Imin! Tobat Nasuha Bukan Hanya untuk Menteri, Tapi Semua Termasuk Pengusul Istana Tegaskan Pemerintah Belum Perlu Bantuan Asing Untuk Tangani Bencana di Sumatera Istana Tegaskan Pemerintah Belum Perlu Bantuan Asing Untuk Tangani Bencana di Sumatera Cak Imin Sentil 3 Menteri Soal Banjir ‘Saatnya Tobat Nasuha’, ini Tanggapannya Cak Imin Sentil 3 Menteri Soal Banjir ‘Saatnya Tobat Nasuha’, ini Tanggapannya Cak Imin Klarifikasi ke Raja Juli soal “Taubatan Nasuha” Kita Saling Mendukung di Kabinet Cak Imin Klarifikasi ke Raja Juli soal “Taubatan Nasuha” Kita Saling Mendukung di Kabinet Lokasi SIM Keliling Jakarta, Sabtu 6 Desember untuk SIM A dan C Lokasi SIM Keliling Jakarta, Sabtu 6 Desember untuk SIM A dan C Banjir Rob Tak Ganggu Operasional, Ancol Pastikan Rekreasi Tetap Dibuka Banjir Rob Tak Ganggu Operasional, Ancol Pastikan Rekreasi Tetap Dibuka Umroh Saat Bencana dan Warganya kelaparan, Gerinda Langsung Copot Bupati Aceh Selatan Umroh Saat Bencana dan Warganya kelaparan, Gerinda Langsung Copot Bupati Aceh Selatan Prakiraan Cuaca Sabtu 6 Desember, Tiga Wilayah Jakarta Berpotensi Hujan Prakiraan Cuaca Sabtu 6 Desember, Tiga Wilayah Jakarta Berpotensi Hujan “Posisi saya itu ketetapan. Pengangkatan dan pencopotannya ada di tangan presiden,” katanya. “Saya yakin namanya kekuasaan itu milik Allah. Itu hak prerogatif kepala negara” jelasnya lagi. Pernyataan tersebut disampaikan setelah anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Rahmat Saleh, menyinggung praktik yang terjadi di Filipina, ketika dua menteri negara tersebut memutuskan mundur karena merasa gagal menangani banjir. Rahmat menyebut langkah demikian sebagai bentuk keberanian moral sekaligus tanggung jawab etis dalam memegang jabatan publik. “Tidak ada salahnya juga seorang menteri pamit dari kursi pemerintahan. Apalagi jika mereka tidak sanggup menangani bencana. Itu adalah tugas yang mulia,” ujarnya dalam rapat tersebut. Rapat kerja itu berlangsung dinamis dengan sejumlah anggota dewan meminta kejelasan strategi mitigasi jangka panjang pemerintah, termasuk penguatan tata kelola kawasan hutan dan pengendalian alih fungsi lahan. Selain itu, DPR menuntut agar kementerian lebih proaktif memetakan titik-titik rawan bencana serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah. Di tengah tekanan dan kritik yang mengemuka, Raja Juli berulang kali menegaskan bahwa kementerian sedang bekerja memperkuat sistem peringatan dini, restorasi kawasan hulu, serta memperluas program rehabilitasi lahan dan hutan. Ia memastikan evaluasi internal tengah dilakukan, sembari menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden terkait langkah-langkah strategis berikutnya 18 menit lalu
NASIONAL
NASIONAL

Kisah Nenek 71 Tahun Selamat dari Banjir Bandang Kayu Gelondongan di Tapanuli Tengah Sumatera Utara

image_print

BANDA ACEH  – Air bah tiba-tiba menerjang Kelurahan Lopian, Kecamatan Badirik, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara Selasa (25/12/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

Sosok wanita tua bernama Sri Syawal Tarihoran (71) hanya bisa pasrah.

Nenek yang sehari-hari berdagang makanan itu melihat langsung banjir bandang datang.

Bukan sekedar membawa air, banjir bandang itu juga gelondongan kayu besar yang menyapu rumah-rumah warga.

Awal Mula Banjir Bandang

Sri Syawal Tarihoran berusaha menahan tangis saat mengingat kembali detik-detik air dari Sungai Lopian tiba-tiba berubah ganas.

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Sungai yang biasanya tenang itu mendadak berubah mencekam, membawa kayu-kayu keras dari perbukitan.

Menurut nenek Sri Syawal Tarihoran, Awalnya, air hanya meluap kecil memasuki rumah. Ia sempat menyapunya, berharap luapan itu segera surut.

Namun, hanya beberapa menit kemudian, suara gemuruh dari arah sungai membuatnya panik.

Air datang lebih besar, membawa lumpur dan batang-batang kayu raksasa.

Ia langsung berlari ke kamar untuk membangunkan anaknya yang masih tidur.

Namun sebelum sempat menyelamatkan apa pun, air sudah setinggi leher.

Meski dalam kondisi genting, mereka tetap berusaha keluar rumah dan menepi ke tanah yang lebih tinggi.

Kayu-kayu besar menghantam dinding rumah, menghanyutkan barang-barang yang mereka miliki.

Sri Syawal Tarihoran hanya bisa mengingat bagaimana ia berjalan perlahan sambil memanjatkan doa agar diberi kesempatan hidup.

“Awalnya air, kemudian kayu-kayu sebesar ini. Barang-barang kita langsung keluar,” ucapnya sambil menunjukkan ukuran kayu yang nyaris menimbunnya hidup-hidup.

Tak ada harta benda yang tersisa. Elektronik, pakaian, hingga persediaan beras hanyut terbawa arus.

Sri Syawal Tarihoran dan anaknya hanya berhasil menyelamatkan pakaian yang mereka kenakan pada saat kejadian. Kini, mereka menumpang di rumah keluarga.

“Saya numpang di rumah saudara di atas. Beras dikasih keluarga,” tutur Sri.

Sudah sepuluh hari sejak banjir bandang melanda kawasan itu, tetapi warga masih berjibaku dengan lumpur mengeras dan tumpukan kayu gelondongan yang menghalangi jalan dan halaman rumah.

Sri berharap pemerintah segera menurunkan bantuan, mulai dari kebutuhan pokok hingga alat berat untuk membersihkan permukiman.

“Mudah-mudahan cepat ditangani, biar kita tenang. Saya orang tua. Bagaimana umur, memikirkan saja sudah sakit-sakit,” kata Sri lirih

Reaksi

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.