BANDA ACEH – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh mengirim relawan mahasiswa untuk membantu masyarakat di sejumlah wilayah Aceh yang terdampak bencana.
Sebanyak 23 relawan mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Ar-Raniry dilepas secara resmi di Posko Tanggap Bencana UIN Ar-Raniry, Sabtu (13/12/2025) malam.
Para relawan akan bertugas di Aceh Timur, Kota Langsa, dan Kabupaten Aceh Tamiang dengan membawa bantuan logistik serta pakaian layak pakai.
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman mengatakan keterlibatan mahasiswa dalam misi kemanusiaan merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi. Ia berharap kehadiran relawan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat terdampak bencana.
“Kehadiran relawan mahasiswa diharapkan mampu menghadirkan semangat dan saling menguatkan masyarakat korban bencana. Semoga seluruh relawan selalu diberi kesehatan, perlindungan, dan kembali dengan selamat,” ujar Mujiburrahman.
Ia menambahkan, kampus berkomitmen memberikan dukungan kepada mahasiswa terdampak bencana, termasuk melalui kebijakan peniadaan perkuliahan semester ganjil Tahun Akademik 2025/2026.
Perkuliahan yang belum tuntas, termasuk pelaksanaan ujian akhir semester, akan diganti dengan skema penugasan alternatif.
Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry Tengku Raja Aulia Habibie mengapresiasi dukungan pimpinan kampus terhadap gerakan kemanusiaan mahasiswa. Menurut dia, kebijakan tersebut mencakup keringanan uang kuliah tunggal (UKT), pengakuan kegiatan kerelawanan sebagai Kegiatan Pengabdian Masyarakat (KPM), serta dukungan penuh terhadap aktivitas relawan mahasiswa.
Para relawan dijadwalkan bertugas selama beberapa pekan ke depan. Selain menyalurkan bantuan, mereka juga akan melakukan pembersihan tempat ibadah dan sekolah, serta membuka kelas belajar bagi anak-anak di posko pengungsian.
Sebelumnya, DEMA UIN Ar-Raniry bersama Aliansi Mahasiswa Aceh juga terlibat aktif dalam penyaluran bantuan kemanusiaan berupa logistik pangan, obat-obatan, perlengkapan kebersihan, serta pakaian layak pakai yang dihimpun melalui penggalangan solidaritas mahasiswa dan sivitas akademika kampus. []
































































































