BANDA ACEH – Presiden Mahasiswa Universitas Al Washliyah Darussalam (UNADA) Banda Aceh, Ali Hasyimi, bersama Sekretaris Jenderal Triat Maja, menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat terdampak banjir di Gampong Meunasah Mancang, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Rabu, (3/12/2025). Penyaluran ini mewakili seluruh Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) UNADA.
Bantuan yang disalurkan meliputi pakaian layak pakai, beras, minyak goreng, mie instan, air minum, perlengkapan bayi, serta kebutuhan mendesak lainnya. Setibanya di lokasi, tim PEMA dan ORMAWA disambut suasana pilu: tumpukan lumpur yang mengering, rumah warga yang masih tergenang air, anak-anak menunggu makanan dengan mata sendu, serta para orang tua yang kehilangan tempat beristirahat.
Menurut warga setempat, banjir kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. “Kami dari PEMA dan ORMAWA tidak hanya hadir untuk menyalurkan bantuan, tetapi menyaksikan secara langsung bagaimana kondisi saudara-saudara kami yang hingga hari ini masih berjuang bertahan dengan segala keterbatasan,” ujar Ali Hasyimi.
Ia menambahkan, salah satu hal yang memperihatinkan adalah upaya penanganan banjir yang dinilai belum maksimal. “Saluran sungai yang tersumbat kayu dan lumpur seakan dibiarkan begitu saja. Kami melihat sendiri bagaimana masyarakat menahan rasa takut akan banjir susulan, sementara pemerintah terlihat belum benar-benar hadir sepenuhnya di tengah kesedihan rakyatnya,” ungkapnya.
Ali juga menyampaikan kritik keras terhadap lambannya respon pemerintah daerah maupun pemerintah Aceh. Ia menyerukan agar pemerintah pusat mengambil langkah cepat.
“Bek galak jeut keu raja, nyoe hana sanggup menderita” — jangan biarkan rakyat terus tenggelam dalam penderitaan tanpa kehadiran negara.
“Saya pribadi sangat kecewa terhadap lambannya respon pemerintah. Jika memang tidak sanggup mengatasi kondisi darurat ini, maka kami mendesak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, agar segera menetapkan Aceh, Sumut, dan Padang sebagai status bencana nasional, demi keselamatan jiwa yang jauh lebih penting dari sekadar pernyataan formal di atas podium,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, PEMA UNADA juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu penggalangan dan penyaluran donasi, di antaranya: Mahasiswa UNADA yang ikhlas mengumpulkan donasi dan ORMAWA yang terus bergerak tanpa pamrih
Begitu pula masyarakat Banda Aceh yang menyumbang pakaian dan logistik, relawan yang bekerja di lapangan di tengah hujan dan lumpur, serta semua pihak yang terlibat tanpa terlihat
“Tanpa kalian, senyum kecil yang sempat tumbuh kembali di wajah anak-anak di Meunasah Mancang kemarin tidak mungkin terjadi. Bantuan yang kalian titipkan bukan sekadar barang, tetapi harapan… bahwa mereka tidak sendirian,” tulis PEMA dalam pernyataan resmi.
PEMA UNADA meyakini bahwa Aceh akan mampu bangkit dari musibah ini sebagaimana pernah bangkit dari bencana besar sebelumnya. Namun, mereka menegaskan bahwa kekuatan masyarakat harus didukung oleh hadirnya pemerintah secara nyata dalam situasi darurat.
“Semoga langkah kecil ini menjadi cahaya bagi mereka yang sedang berada dalam gelap. Semoga keikhlasan ini menjadi penghapus air mata yang masih menggantung di ujung mata warga Pidie Jaya.” (**)
































































































