BANDA ACEH – Beredarnya tautan video bernama Fajar Bungas dua menit memicu pencarian masif warganet, sementara klarifikasi dan proses hukum menjadi penjelasan utama di balik isu tersebut.Media sosial kembali diramaikan oleh beredarnya kata kunci Video Fajar Bungas 2 Menit yang mendadak ramai dibicarakan warganet, khususnya di Kalimantan Selatan. Isu ini menyebar cepat melalui grup WhatsApp, unggahan media sosial, hingga mesin pencarian, memunculkan rasa penasaran publik yang cukup besar.
Fenomena tersebut ditandai dengan banyaknya judul unggahan yang menawarkan tautan video dengan klaim durasi tertentu dan narasi sensasional.
Namun, di balik arus informasi yang beredar, terdapat fakta yang perlu ditelusuri secara lebih hati-hati agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di ruang publik.
Awal Mula Video Beredar
Melansir Pikiran Rakyat, Sabtu (13/12/2025), kehebohan bermula dari tersebarnya sebuah potongan video bermuatan asusila di kalangan terbatas warga Balangan. Potongan video itu kemudian menyebar ke berbagai platform digital tanpa kejelasan identitas para pemerannya.
Dalam proses penyebaran tersebut, muncul klaim sepihak dari sejumlah akun media sosial yang mengaitkan salah satu sosok pria dalam video dengan selebgram lokal berinisial F, yang dikenal publik dengan nama Fajar Bungas. Klaim tersebut hanya didasarkan pada dugaan kemiripan fisik, tanpa bukti autentik yang dapat diverifikasi.
Isu Viral dan Dampaknya
Seiring meluasnya penyebaran video, istilah pencarian Video 2 Menit Fajar Bungas semakin sering muncul dan memicu spekulasi di kalangan warganet. Kondisi ini berdampak langsung pada reputasi pihak yang disebut-sebut, meski belum ada kepastian hukum terkait kebenaran tudingan tersebut.
Banyak tautan yang beredar justru mengarah pada konten tidak jelas, bahkan berpotensi mengandung penipuan digital. Situasi ini memperlihatkan bagaimana isu sensitif dapat dengan cepat berubah menjadi komoditas klik di ruang digital.
Klarifikasi dan Langkah Hukum
Menanggapi isu yang terus berkembang, Fajar Bungas mengambil langkah klarifikasi secara terbuka. Ia mendatangi Polres Balangan untuk memberikan keterangan sekaligus membuat aduan resmi terkait dugaan pencemaran nama baik yang dialaminya.
Melalui akun media sosial pribadinya, Fajar menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam video yang beredar. Ia menyatakan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar dan merugikan secara pribadi maupun profesional.
Kasi Humas Polres Balangan, Iptu Eko Budi Mulyono, membenarkan bahwa pihak kepolisian telah meminta keterangan dari Fajar Bungas. Kepolisian menyatakan klarifikasi tersebut menjadi bagian dari proses pendalaman untuk memastikan fakta yang sebenarnya.
Imbauan untuk Publik
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi informasi viral, terutama yang berkaitan dengan reputasi seseorang. Mengakses dan menyebarkan tautan tanpa sumber jelas berpotensi menimbulkan dampak hukum maupun sosial.
Hingga kini, penyelidikan masih berjalan dan pihak berwenang mengimbau publik untuk menunggu hasil resmi serta tidak ikut menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
