Jumat, 26/04/2024 - 12:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Modal Asing yang Kabur dari RI Capai Rp18 Triliun, Menkeu Singgung Konflik Ukaina

ADVERTISEMENTS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik atau net outflow per 31 Maret 2022 sebagai dampak dari krisis Ukraina mencapai 1,3 miliar dolar AS atau Rp18 triliun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Aliran modal asing ke pasar keuangan domestik mengalami tekanan dengan investasi portofolio mengalami net outflow 1,3 miliar dolar AS sampai 31 Maret 2022,” katanya dalam Konferensi Pers KSSK di Jakarta, Rabu (13/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ia melanjutkan, eskalasi perang Ukraina dan Rusia telah menambah volatilitas pasar keuangan global yang berdampak pada pasar keuangan domestik termasuk adanya net outflow 1,3 miliar dolar AS itu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Meski demikian, ia menuturkan tekanan net outflow ini bila dibandingkan dengan emerging market lain yang juga mengalami net outflow masih relatif lebih rendah dan lebih baik.

ADVERTISEMENTS

Sementara untuk cadangan devisa Indonesia pada posisi Maret 2022 tetap di tingkat yang tinggi yaitu mencapai 139,1 miliar dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Jumlah tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah.

Standar itu pun berada di atas standar kecukupan internasional yang biasanya dihitung pada sekitar tiga bulan kebutuhan impor.

Berita Lainnya:
Rawat Persatuan Pascapemilu, BEM Nusantara Jawa Timur Dorong Rekonsiliasi Nasional

“Jadi lebih dari dua kali lipat dari standar kecukupan internasional,” ujar Sri Mulyani.

Selanjutnya, untuk nilai tukar rupiah masih terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global meski sempat mengalami depresiasi 0,33 persen pada triwulan I-2022.

Di sisi lain, depresiasi sebesar 0,33 persen terhadap rupiah ini lebih rendah dibandingkan mata uang sejumlah negara berkembang lainnya.

Jika rupiah Indonesia mengalami depresiasi 0,33 persen, ringgit Malaysia lebih tinggi yaitu 1,15 persen (ytd), rupee India 1,73 persen (ytd) bahkan baht Thailad mencapai 3,15 persen (ytd).

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi