Senin, 17/06/2024 - 12:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Harga Cabai di Jatim Naik Terus, Ini Alasan AACI

AACI sebut kenaikkan harga cabai di wilayah Jatim akan terus terjadi selama Ramadhan

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 SURABAYA — Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) wilayah Jawa Timur, Nanang Triatmoko mengungkapkan terjadinya kenaikkan harga cabai rawit dan cabai merah besar di sejumlah pasar di Jatim. Permintaan yang meningkat disebut-sebut menjadi penyebab naiknya harga komoditas ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh


“Untuk di pasar memang harganya ada kenaikan, karena permintaannya yang sangat tinggi. Apalagi saat Ramadan kan banyak acara selamatan, sehingga kebutuhan masyarakat terhadap cabai sangat tinggi,” ujarnya, Selasa (5/4).

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


Nanang memprediksi kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah besar akan terus berlanjut hingga setelah lebaran idul fitri 2022. Meskipun, kata dia, jumlah pasokan komoditas ini sangat aman untuk masa Ramadhan hingga idul fitri.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


“Harga di tingkat petani untuk cabai rawit dan cabai merah besar sebenarnya juga masih stabil. Yakni Rp 30.000 per kilogram untuk cabai rawit dan Rp 40.000 per kilogram untuk cabai merah besar,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Kemungkinan Dapat Rejeki Nomplok Rp 13 Triliun, Ternyata Begini Kinerja Bank Mega Syariah


Berdasarkan Data Sistem Informasi Ketersediaan dan perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim tercatat, harga rata-rata cabai rawit di Jawa Timur adalah Rp 40.607. Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Sidoarjo dan Kota Probolinggo yakni Rp 55.000. Sedangkan harga rata-rata terendah di Kabupaten Bojonegoro Rp 28.500.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh


Di sejumlah pasar di Surabaya harga komoditas ini juga terpantau naik. Untuk Pasar Genteng harga cabai rawit mencapai Rp 50.000 per kilogram. Kemudian Pasar Keputran Rp 45.000 per kilogram, Pasar Pucanganom Rp 60.000 per kilohram, Pasar Tambahrejo Rp 50.000 per kilogram dan Pasar Wonokromo Rp 30.000 per kilogram. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Untuk harga rata-rata cabai merah besar di Jawa Timur adalah Rp 49.592. Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Sumenep Rp 65.000. Kemudian harga rata-rata terendah di Kabupaten Blitar Rp 40.000

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
OJK Sebut Banyak Ruang Akselerasi Pasar Modal Syariah Indonesia


Di sejumlah pasar di Surabaya harga cabai merah besar juga terpantau naik. Untuk Pasar Genteng harga cabai rawit mencapai Rp 60.000 per kilogram Kemudian Pasar Keputran Rp 60.000 per kilogram, Pasar Pucanganom Rp 60.000 per kilogram, Pasar Tambahrejo Rp 55.000 per kilogram dan Pasar Wonokromo Rp 40.000 per kilogram.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Hadi Sulistyo mengatakan, kenaikan harga disebabkan karena curah hujan tinggi. Curah hujan tinggi menyebabkan bunga menjadi rontok dan kualitas cabai yang dihasilkan rendah. Otomatis situasi ini menyebabkan produktivitas menurun.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا الكهف [107] Listen
Indeed, those who have believed and done righteous deeds - they will have the Gardens of Paradise as a lodging, Al-Kahf ( The Cave ) [107] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi