Selasa, 07/05/2024 - 09:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Polrestro Bekasi Tetapkan Dua Tersangka Tawuran Sarung Berujung Maut

ADVERTISEMENTS

Nurdin menduga anaknya tewas setelah dikeroyok puluhan orang saat tawuran.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

BEKASI — Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Bekasi menetapkan dua tersangka kasus tawuran sarung berujung maut, yang mengakibatkan satu korban DS (14 tahun) meninggal dunia pada Selasa (5/4/2022) dini hari WIB. Tempat kejadian perkara (TKP) tawuran di Jalan Raya Tambun Utara, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Empat orang kami periksa, lalu dari empat orang tersebut dua kami tetapkan sebagai tersangka. Satu berumur dewasa, satu lagi berusia 17 tahun,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Gidion menjelaskan, aksi tawuran berujung maut itu berawal dari perjanjian perang sarung antara kelompok pelaku yang tengah berkumpul di dekat musala dengan kelompok remaja lain. “Pelaku bersama dengan teman-temannya sedang nongkrong di musala dekat rumah, kemudian pelaku janjian melalui Whatsapp bermain perang sarung dan bertemu di TKP dengan kelompok korban,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Ratusan Anak Terjaring Razia Tawuran Sarung


Saat perang sarung berlangsung, seorang anggota kelompok pelaku terkena sayatan senjata tajam sehingga memicu amarah. “Adik dari tersangka terkena sayatan senjata tajam, diduga sabetan celurit, kemudian pelaku bertemu dengan kelompok korban, lalu korban dipukuli hingga tersungkur,” kata Gidion.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Korban mengalami luka akibat hantaman benda tumpul. “Luka tumpul berdasarkan hasil penyelidikan, meninggal itu lukanya luka tumpul, tapi yang (korban) satunya luka itu kan benda tajam,” kata Gidion menambahkan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang menjelaskan, korban meninggal dunia akibat luka pukulan benda tumpul. “Menurut keterangan mereka, saat melakukan pemukulan tidak menggunakan alat, hanya menggunakan tangan. Tapi itu kan pengakuan dia (tersangka),” kata Aris.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
NasDem dan PKB Beralih ke Prabowo Subianto, Ketum PAN Zulkifli Hasan Singgung Masa Jokowi


Polisi masih melakukan pendalaman atas kasus itu termasuk pencarian terhadap pelaku lain yang terlibat. “Kepada keluarga untuk bisa menyerahkan anak atau saudaranya supaya menyerahkan diri,” kata Aris.


Orang tua korban DA, Nurdin, menduga anaknya tewas setelah dikeroyok puluhan orang saat tawuran dengan luka parah di bagian kepala dan dada. Dokter rumah sakit terdekat merujuk korban ke RSUD Bekasi untuk penanganan lebih lanjut. “Luka di bagian kepala terus sama dada akhirnya dirujuk ke RSUD Bekasi nah di situ anak saya sudah dinyatakan meninggal,” kata Nurdin.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi