Kamis, 23/05/2024 - 23:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Kroasia Usir 24 Staf Kedubes Rusia

Kroasia meminta 24 staf kedutaan besar Rusia untuk meninggalkan negaranya

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

BELGRADE — Kroasia pada Senin (11/4/2022) meminta 24 staf Kedutaan Besar Rusia meninggalkan negaranya terkait invasi Rusia di Ukraina dan “agresi brutal”, kata Kementerian Luar Negeri Kroasia, menyusul langkah serupa oleh negara-negara Uni Eropa. Jumlah tersebut mencakup 18 diplomat, kata kementerian lewat sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Kementerian mengatakan, duta besar Rusia dipanggil sebagai protes atas “agresi brutal terhadap Ukraina dan berbagai kejahatan yang dilakukan (di sana)”.

Berita Lainnya:
Pekerja Kemanusiaan Belgia Tewas dalam Pengeboman di Rafah

“Pihak Rusia telah diberitahu soal pengurangan staf administrasi-teknis di Kedutaan Besar Federasi Rusia di Zagreb,” kata pernyataan itu.

Uni Eropa pada Jumat mengadopsi paket sanksi baru untuk Rusia atas invasi mereka ke Ukraina, yang mencakup larangan impor batu bara, pembatasan baru di sektor perdagangan, dan daftar hitam sejumlah tokoh oligarki yang dekat dengan Kremlin.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Hamas Tiba di Kairo, Disambut Ancaman AS yang Minta Qatar Usir Hamas Jika Tolak Proposal Israel

Rusia mengatakan, pihaknya meluncurkan “operasi militer khusus” di Ukraina pada 24 Februari untuk melucuti militer dan melenyapkan pengaruh Nazi di negara tetangganya itu. Ukraina dan Barat menganggap aksi Moskow di Ukraina sebagai dalih untuk invasi yang tak berdasar.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

sumber : Antara / Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi