Setelah tertunda, Kemenkes Berangkatkan Perawat ke Arab Saudi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Para perawat lolos seleksi standar kualifikasi untuk bekerja di RS di Arab Saudi.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirimkan sembilan dari 17 perawatan ke Arab Saudi pada Ahad (10/4/2022) selumbari setelah tertunda dua tahun. Para perawat tersebut telah lolos seleksi standar kualifikasi untuk bekerja di Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Arab Saudi melalui program mandiri.

ADVERTISEMENTS

“Kepada para perawat yang berangkat, saya pesan kepada adik-adik semua, untuk senantiasa menjaga nama baik bangsa dan negara,” kata Plt. Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Sugiyanto dalam keterangan, Senin (11/4/2022).

Selama tinggal di Arab Saudi, ia mengatakan, para perawat akan membawa nama baik bangsa. Karena itu, ia mengimbau mereka agar selalu menjaga komunikasi dengan perwakilan RI dan perwakilan organisasi profesi perawat di Arab Saudi, mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di Arab Saudi.

Selain itu, memperhatikan budaya setempat, serta melaksanakan ketentuan sesuai yang tercantum dalam kontrak kerja, mempersiapkan diri untuk mengikuti sertifikasi perawat di Arab Saudi. “Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk senantiasa meningkatkan kemampuan keprofesian. Bekerja dengan sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati dilandasi dengan disiplin, kerja keras, pantang menyerah, bertanggung jawab dan jujur,” ucap dia. 

ADVERTISEMENTS

Kerja sama kesehatan antara Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi (KAS) telah terjalin sejak 2017. Kemudian, Kemenkes RI memfasilitasi ketersediaan sejumlah perawat Indonesia yang memenuhi standar kualifikasi dan bersedia mengikuti proses seleksi untuk bekerja di Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Arab Saudi melalui program mandiri.

ADVERTISEMENTS

Proses wawancara dilaksanakan secara langsung oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi di Jakarta pada 2 Maret 2020 dengan difasilitasi Kementerian Kesehatan RI. Dari 43 perawat yang mengikuti wawancara, terdapat 17 perawat, terdiri atas 16 orang menandatangani kontrak kerja dan 1 orang mengundurkan diri, memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan oleh Kemenkes Kerajaan Arab Saudi. 

Salah satu perwakilan perawat, Sri Nurmala Sari, yang ditempatkan di King Fahad Hospital, Mekkah menyatakan sangat terbantu dengan program fasilitasi ini. Ia berharap program tersebut dapat berlanjut untuk memberikan kesempatan bagi perawat Indonesia yang ingin berkarir secara profesional di luar negeri. 

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version