Jumat, 03/05/2024 - 05:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Antisipasi Hepatitis Akut, Legislator: Siagakan Ruang Perawatan Anak

ADVERTISEMENTS

Kasus hepatitis misterius ini telah ditemukan di 12 negara.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati memantau tiga kasus kematian anak dengan suspek Hepatitis akut yang terjadi di Jakarta dan 114 kasus suspek hepatitis akut di Jawa Timur. Menurutnya, hal itu membuat Indonesia harus lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap kemungkinan wabah penyakit menular ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kasus hepatitis yang mulai menyebar di beberapa negara Barat seperti Amerika dan Eropa kini juga sudah ditetapkan WHO sebagai kejadian luar biasa dengan telah ditemukannya 170 kasus di seluruh dunia. Kasus hepatitis misterius yang menyerang anak ini telah ditemukan di 12 negara dengan terbanyak di Inggris.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Saya meminta pemerintah segera melakukan langkah antisipasi cepat dengan telah ditemukannya kasus hepatitis akut misterius ini di Indonesia. Apalagi sudah ada tiga korban anak yang meninggal dunia dengan dugaan hepatitis akut ini dengan model penularan untuk hepatitis yang antarmanusia,” kata Kurniasih di Jakarta pada Jumat (6/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Masyarakat Diajak Biasakan Cek Kebenaran Informasi di Medsos

Kurniasih menyampaikan, momen libur lebaran perlu diantisipasi agar tidak menjadi sumber penularan kasus hepatitis ini. Terutama yang berasal dari makanan dan pemakaian bersama alat makan dan mandi. Antisipasi dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait munculnya hepatitis akut ini dan perlunya upaya pencegahan melalui pola hidup sehat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Perkuat promotif, preventif, dan kuratif salah satunya masyarakat perlu diingatkan untuk selalu mencuci tangan dengan bersih, terutama sebelum makan, mengonsumsi makanan yang sudah dimasak dengan matang, minum air yang sudah dimasak dan tidak bertukar alat makan saat makan bersama,” ujar Kurniasih.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Intinya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang sejatinya sudah mulai rutin kita lakukan sejak awal Pandemi Covid-19,” kata Kurniasih.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kurniasih mengkhawatirkan euforia liburan menjadi titik rawan penyebaran virus penyebab hepatitis yang masih misterius jenisnya ini. Pemerintah diminta agar mengimbau masyarakat untuk waspada dan melakukan edukasi kepada masyarakat untuk pencegahan penularannya.

Berita Lainnya:
Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

“Kementerian Kesehatan harus mulai membuat dan menerapkan tata laksana dalam memantau kasus suspect Hepatitis akut bisa berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan para ahli. Tata laksana dari tindakan promotif hingga kuratif rehabilitatif sehingga penanganannya menyeluruh,” ujar Kurniasih.

Kurniasih juga meminta pemerintah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan ruang-ruang perawatan anak dengan fasilitas NICU. Standar ruang perawatan pun sebaiknya diatur dalam tata laksana yang sudah disiapkan.

“Mulai disosialisasikan ke seluruh rumah sakit atau yang menjadi rujukan. Sampaikan sistem penanganannya sampai Puskesmas karena mereka Faskes paling terdepan,” kata Kurniasih.

Kurniasih menganjurkan perlunya menetapkan rumah sakit rujukan untuk penanganan jenis hepatitis ini. Sehingga ketika ditemukan kasus, segera diarahkan di rumah sakit yang sudah menyiapkan penanganannya.

“Jangan terlambat dan gagap lagi. Adanya perkembangan terkait penyakit ini bisa, tata laksana bisa dievakuasi dan revisi kemudian menyesuaikan perkembangan,” tegas Kurniasih.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi