Senin, 17/06/2024 - 06:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Media Barat Hapus Video Warga Mariupol Mengeluh Disandera Pasukan Militer Ukraina

Media asal Jerman yakni Der Spiegel diketahui telah menghapus sebuah video berisi testimoni warga Mariupol.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Di dalam video tersebut, warga yang merupakan pengungsi dari Azovstal ini diketahui mengeluh telah dijadikan sandera oleh pasukan militer Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Wanita di dalam video tersebut juga mengaku telah dijadikan tameng manusia oleh tentara Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Dikutip dari rt.com, video tersebut diketahui berdurasi tiga menit.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Sementara itu wanita yang ada di dalam video bernama Natalia Usmanova.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Sebelum konflik pecah, Natalia telah lebih dulu bekerja di Azovstal.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Ia tinggal di sana bersama suami dan anaknya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Dalam video yang dihapus itu, Natalia mengaku ditahan di sana oleh resimen Azov.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Selama dua bulan Natalia mengaku dilarang untuk pergi dari Azovstal padahal jalur koridor kemanusiaan telah siap dipakai.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Menurut pengakuan Natalia, para nasionalis Azov itu mengaku peduli akan keselamatan warga sehingga melarang mereka kabur dari Azovstal.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Natalia juga mengaku pernah beberapa kali diteriaki oleh nasionalis Azov untuk kembali ke bunker.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Beredar dua informasi bertentangan tentang konflik yang terjadi di pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina.

Di tengah gencatan senjata untuk proses evakuasi, konflik kembali pecah pada Selasa (3/5/2022).

Berita Lainnya:
Megawati Sudah Bingung Hadapi Utang Warisan Jokowi

Pihak Ukraina menyebut pasukan militer Rusia yang memulai serangan.

Namun di sisi lain, dari pihak pro Rusia menyebut konflik itu justru diprovokasi oleh tentara Ukraina dan kelompok nasionalis Ukraina.

Dikutip dalam rt.com beredar video pecahnya konflik di Azovstal.

Dalam video tersebut awalnya ditampilkan kompleks pabrik sudah dalam kondisi hancur.

Kemudian terekam juga asap hitam membumbung tinggi.

Di akhir video terekam sebuah tank masuk ke area sekitar pabrik.

Republik Rakyat Donetsk menuding konflik itu adalah ulah tentara dan kelompok nasionalis neo nazi Ukraina yakni resimen Azov.

Resimen Azov dan tentara Ukraina dituduh memanfaatkan momen gencatan senjata untuk menyerang Rusia.

Koresponden agensi berita Sputnik melaporkan terdengar suara tembakan dan kepulan asap dari area pabrik.

Diketahui, sejumlah warga sipil telah dievakuasi dari Mariupol ke wilayah yang dikuasai Rusia dan Ukraina setelah berminggu-minggu dikepung.

Beberapa telah meninggalkan pabrik baja Azovstal, pertahanan terakhir pasukan Ukraina di kota yang signifikan secara strategis itu.

Proses penyelamatan warga ini dilakukan oleh tim gabungan setelah PBB turun tangan langsung dan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir dari BBC, Senin (2/5/2022), Rusia mengatakan puluhan warga sipil telah tiba di sebuah desa yang dikuasainya.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sekelompok besar juga sedang dalam perjalanan ke Zaporizhzhia, yang dikuasai Ukraina.

Berita Lainnya:
Di Indonesia dan Bangladesh, Penanganan Radikalisme Sama Penting dengan Deradikalisasi

“Kelompok pertama sekitar 100 orang sudah menuju ke daerah yang dikendalikan. Besok [Senin] kita akan bertemu mereka di Zaporizhzhia,” cuitnya di Twitter @ZelenskyyUa.

PBB mengkonfirmasi bahwa ‘operasi lintas pengaman’ telah mulai mengevakuasi warga pada hari Sabtu.

Tim ini terdiri keterlibatan relawan, PBB dan Palang Merah.

PBB tidak memberikan perincian di mana orang-orang dibawa atau berapa banyak yang telah pergi, dengan mengatakan bahwa informasi itu dapat membahayakan keselamatan operasi.

Rekaman Reuters dari kompleks menunjukkan proses evakuasi warga sipil, terutama wanita dan anak-anak.

Mereka dibantu untuk berjalan di atas tumpukan puing-puing, dan naik bus dengan jendela yang hilang.

Seorang wanita dengan bayi berusia enam bulan mengatakan mereka telah terperangkap di pabrik baja selama dua bulan.

Wanita lain yang lebih tua mengatakan mereka sudah kehabisan makanan.

Pejabat Ukraina mengatakan penembakan Rusia dilanjutkan di pabrik baja setelah gencatan senjata singkat dilakukan hari Minggu.

Denys Shleha dari Garda Nasional Ukraina mengatakan sementara puluhan orang telah diselamatkan, beberapa ratus warga sipil, termasuk anak-anak, masih berada di bunker.

Dia menambahkan bahwa setidaknya dua upaya evakuasi seperti ini akan diperlukan untuk mengeluarkan semua orang.

“Anda tidak bisa membayangkan apa yang telah kami alami, teror,” kata Natalia Usmanova, 37 tahun.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

قَالَ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا الكهف [69] Listen
[Moses] said, "You will find me, if Allah wills, patient, and I will not disobey you in [any] order." Al-Kahf ( The Cave ) [69] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi