Senin, 06/05/2024 - 15:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Membuka Lagi Ekspor Minyak Goreng, Kenapa?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pemerintah kembali membuka keran ekspor minyak goreng dan bahan bakunya mulai Senin, 23 Mei 2022.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dalam penjelasannya secara virtual pada Kamis sore 19 Mei 2022, Presiden Jokowi mengatakan kebijakan pemerintah untuk membuka kembali ekspor minyak goreng dan bahan bakunya mulai 23 Mei 2022 karena kebutuhan minyak goreng di dalam negeri sudah tercukupi. Berikut fakta-faktanya: 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

1. Pasokan Dalam Negeri Berlebih 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan ekspor minyak goreng didasarkan pada pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit baik petani, pekerja, dan juga tenaga pendukung lainnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Menurut Jokowi kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah sekira 194 ribu ton per bulan, tetapi pada Maret sebelum larangan ekspor diberlakukan, pasokan yang ada di pasar domestik hanya mencapai 64,5 ribu ton. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April pasokan kita mencapai 211 ribu ton per bulannya, melebihi kebutuhan nasional bulanan kita,” katanya. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Beda dengan Gelora, Partai Gerindra Sebut Prabowo Masih Buka Pintu untuk PKS

2. Harga Minyak Goreng Turun  

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Presiden Jokowi menyampaikan dari aspek keterjangkauan harga minyak goreng, terdapat penurunan harga nasional minyak goreng curah menjadi Rp17.200 hingga Rp17.600 per liter, turun dari sekira Rp19.800 per liter sebelum pelarangan ekspor diberlakukan.

Presiden menegaskan bahwa penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan buah usaha bersama pemerintah, BUMN dan juga kalangan swasta. 

3. Pengawasan Ketat, Jangan Main-main!

Presiden Jokowi menegaskan tidak ada pihak yang bermain-main soal minyak goreng karena dampaknya merugikan rakyat. Jokowi mengatakan meskipun ekspor minyak goreng dibuka lagi, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau ketat untuk memastikan pasokan nasional terpenuhi dan harga terjangkau. 

“Saya tidak mau ada yang bermain-main, yang dampaknya mempersulit rakyat, merugikan rakyat,” kata Presiden Jokowi dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis. 

Presiden Jokowi dalam pernyataan sebelumnya mengumumkan pemerintah akan membuka ekspor minyak goreng mulai Senin, 23 Mei 2022, setelah pasokan dalam negeri tercukupi. Ia juga mengingatkan setiap pelanggaran dan penyelewengan dalam distribusi minyak goreng akan ditindak tegas aparat penegak hukum 

Berita Lainnya:
Terungkap, Motif Pembunuhan Sadis di Malang Akibat Ajakan Berhubungan Sesama Jenis

“Di sisi lain, mengenai dugaan adanya pelanggaran dan penyelewengan dalam distribusi dan produksi minyak goreng, saya juga telah memerintahkan aparat hukum kita untuk terus melakukan penyelidikan dan memproses hukum para pelakunya,” ungkap Presiden. 

4. Penyederhanaan Regulasi 

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menekankan bahwa pemerintah akan melakukan pembenahan prosedur dan regulasi di Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

“Agar terus disederhanakan dan dipermudah, agar lebih adaptif dan solutif menghadapi dinamika pasokan dan harga minyak dalam negeri sehingga masyarakat dapat dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya,” kata Jokowi.

Menurut Presiden, pencabutan larangan ekspor CPO dan turunannya itu telah mempertimbangkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng di dalam negeri, termasuk  mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit, baik petani, pekerja, dan tenaga pendukung lainnya. 

“Pada kesempatan ini juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para petani sawit atas pengertian dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang diambil untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas,” tambah Presiden.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi