Sabtu, 04/05/2024 - 05:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Rasa Vape Populer Ini Mengandung Racun Mematikan

ADVERTISEMENTS

Pengguna vape populer menghiru zat berbahaya yang berpotensi memicu keracunan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Vape kerap digadang sebagai alternatif rokok yang “lebih sehat” dan lebih murah. Akan tetapi, varian rasa populer pada cairan vape ternyata mengandung toksin atau racun yang berpotensi membahayakan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurut National Health Service (NHS) Inggris, vape dan rokok elektrik dapat membantu mengelola rasa ketergantungan pada nikotin. Sebuah laporan di Inggris juga mengungkapkan bahwa rokok elektrik memiliki potensi bahaya 95 persen lebih rendah dibandingkan produk tembakau.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Akan tetapi, studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Duke University School of Medicine mengungkapkan bahwa beberapa varian rasa cairan vape yang populer patut diwaspadai. Menurut studi ini, aneka rasa cairan vape tersebut mengandung agen sintetis yang berpotensi memicu keracunan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Agen sintetis yang menjadi sorotan para peneliti dalam studi ini adalah WS-3 dan WS-23. Keduanya merupakan agen pendingin atau cooling agent sintetis yang dapat memberikan sensasi dingin seperti rokok mentol.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pj Bupati Iswanto Dukung Langkah Bustami Nonaktifkan Direksi Bank Aceh

Dalam studi ini, ada beberapa merek vape populer yang menggunakan sistem penggantian catridge. Tim peneliti juga menggunakan teknologi canggih untuk bisa memisahkan cairan vape atau e-liquid dari agen pendingin sintetis.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Tim peneliti lalu memeriksa margin of exposure (MOE) untuk menentukan seberapa besar risiko penggunaan agen pendingin sintetis pada rokok elektrik atau vape. Dari 25 e-liquid yang diteliti, sebanyak 24 di antaranya mengandung agen pendingin sintetis WS-3.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Agen pendingin sintetis ini tak hanya ditemukan pada varian rasa mentol dan mint, tetapi juga pada varian rasa buah, permen, dan varian rasa e-liquid lain yang memiliki cita rasa manis. Varian-varian rasa ini merupakan pilihan yang populer di antara para pengguna vape berusia muda.

Berita Lainnya:
Thailand Tindak Tegas Penyalahgunaan Rokok Elektrik di Sekolah

Tim peneliti juga melakukan pengukuran dan kalkulasi untuk mendemonstrasikan seberapa besar WS-3 dan WS-23 yang mungkin dihirup oleh pengguna vape atau rokok elektrik. Dari perhitungan ini, tim peneliti menemukan bahwa para pengguna vape atau rokok elektrik umumnya menghirup WS-3 dan WS-23 dalam kadar yang lebih tinggi dari batas yang dianggap aman oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Pengukuran dan perhitungan kami menunjukkan bahwa pengguna rokok elektrik menghirup WS-3 dan WS-23 pada tingkat yang lebih tinggi dari batas yang dianggap aman oleh WHO, dengan potensi memicu toksisitas organ,” jelas tim peneliti, seperti dikutip dari The Sun, Kamis (19/5/2022).

Toksisitas organ bisa menjadi kondisi yang mematikan. Alasannya, kondisi ini dapat memengaruhi perubahan pada sirkulasi darah yang kemudian memicu keracunan sel.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi