Luhut: Tiket Candi Borobudur Rp750 Ribu Belum Final, Bisa Diturunkan, Jokowi yang Putuskan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. FOTO/Net

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEHLuhut Binsar Pandjaitan buka suara soal banyak kritikan naiknya tiket Candi Borobudur jadi Rp750 ribu untuk wisatawan lokal.

ADVERTISEMENTS

Ternyata eh ternyata, tiket Candi Borobudur naik jadi Rp750 ribu itu belum final lho. Yang mutusin besaran tiket Candi Borobudur nanti adalah Presiden Jokowi, bestieLuhut.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Selain itu nih, keputusan tiket Candi Borobudur untuk wisatwan lokal sampai Rp750 ribu nggak asal, pertimbangannya dari sana sini lho, termasuk kondisi candi tersebut yang menurut para ahli sudah mengalami pelapukan. Penasaran omongan Lord Luhut? Yuk simak yuk.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ngaku dia mendapatkan masukan kanan kiri sana sini soal tarif Candi Borobudur Rp750 ribu untuk wisatawan lokal.

ADVERTISEMENTS

Tiket Rp750 ribu belum final, Jokowi yang menentukan

Luhut menegaskan, penetapan tarif Candi Borobudur Rp750 ribu itu belum final lho. Dalih Luhut, tarif Candi Borobudur untuk turis lokal masih akan dibahas dan diputuskan Presiden Jokowi pekan depan.

ADVERTISEMENTS

“Saya mendengar banyak sekali masukan masyarakat hari ini terkait dengan wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Karena itu nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan. Saya sampaikan terima kasih kepada semuanya atas perhatian yang begitu besar kepada warisan budaya kebanggaan kita semua ini,” terang Menko Luhut dikutip Hops.ID dari dari keterangan tertulisnya di laman Maritim.go.id, Senin 6 Juni 2022.

ADVERTISEMENTS

Nah Luhut pastikan naiknya tarif untuk witawan asing US$100 itu sudah final. Demikian juga dengan tarif masuk untuk pelajar yang dikenai Rp5000.

ADVETISEMENTS

Sementara untuk sekedar masuk ke kawasan Candi, tarifnya juga tetap di angka Rp50 ribu seperti saat ini.

Luhut mengatakan berdasarkan masukan yang diterima, nanti pengelola Candi Borobudur tengah mempertimbangkan untuk menyediakan tarif khusus bagi warga Provinsi Jawa Tengah dan DIY.

Selain itu Luhut menegaskan alasan naiknya tarif ke Candi Borobudur naik, karena untuk menjaga kelestarian candi yang telah jadi warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Namun kini Candi Borobudur terancam berbagai kerentanan dan ancaman. Berdasarkan kajian dari berbagai ahli yang memberikan masukan kepada Pemerintah, kondisi situs bersejarah itu saat ini mulai mengalami pelapukan. Selain itu, perubahan iklim, erupsi gunung berapi, gempa bumi, juga menjadi tantangan tersendiri.

“Silahkan cek atau tanya ke teman-teman pengelola di sana. Belum lagi perilaku pengunjung yang suka melakukan vandalisme, menyelipkan benda tertentu di sela-sela batu candi, membuang sampah sembarangan, dan yang lebih parah adalah tidak bisa menghargai Candi Borobudur sebagai situs umat Buddha. Ini semua kan perlu penanganan khusus,” kata Luhut.

Makanya dari situ masuk ide tarif ke Candi Borobudur naik jadi Rp750 ribu untuk wisatawan lokal.

Alasan Tarif Candi Borobudur Rp750 ribu

Sebelumnya masyarakat jadi reaktif dengana danya pengumuman Luhut soal naiknya tarif Candi Bodobudur. Di postingan Instagram, Luhut bilang tarif Candi Borobudur untuk wisatawan lokal Rp750 ribu.

“Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5000 rupiah saja. Sedangkan untuk masuk ke Kawasan Candi akan akan tetap mengikuti harga yang sudah berlaku,” tulis Luhut.

Langkah menaikkan tarif ini, kata Luhut, dilakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.

Semua turis juga nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur, ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang.[]

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version