Jumat, 19/04/2024 - 22:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

WHO: Asal Usul Covid-19 tak Dapat Disimpulkan Karena Data Awal dari China Hilang

ADVERTISEMENTS

Perselisihan politik mengganggu penyusunan bersama penyebab awal pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JENEWA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (9/6/2022) mengatakan, penyelidikan terbarunya tentang asal-usul Covid-19 tidak dapat disimpulkan, karena data dari China hilang. Ini menjadi pukulan bagi upaya WHO menentukan bagaimana pandemi bermula.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Laporan dari panel ahli WHO mengatakan, semua data yang tersedia menunjukkan virus korona baru yang menyebabkan Covid-19 mungkin berasal dari kelelawar. Data yang hilang dari China terkait kasus pertama yang dilaporkan pada Desember 2019. Dengan demikian, WHO tidak mungkin mengidentifikasi secara pasti bagaimana virus pertama kali ditularkan ke manusia.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Media Israel: Serangan ke Iran Pakai Misil dari Pesawat Tempur Jarak Jauh


Hilangnya data ini akan menambah keraguan tentang kemungkinan menentukan bagaimana dan di mana virus itu muncul. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengirim surat kepada Pemerintah China sebanyak dua kali pada Februari tahun ini, untuk mencari informasi lebih lanjut. 


Asal mula pandemi, yang telah menewaskan sedikitnya 15 juta orang, telah dipolitisasi. Para ilmuwan mengatakan, penting untuk menetapkan asal usul pandemi dan penyebaran virus korona sehingga dapat mencegah wabah serupa di masa depan.


Tim di panel yang dikenal sebagai Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Asal Usul Patogen Novel (SAGO) mengatakan, penyelidikan mengenai asal usul virus korona tidak mungkin dilakukan karena kurangnya data. Mereka juga mengakui ada tantangan dalam menyelidiki asal usul virus korona. Salah satunya rentang waktu yang cukup lama setelah wabah awal muncul, sehingga identifikasi semakin sulit. Meski demikian, SAGO akan terus melanjutkan penyelidikan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pembicaraan tak Langsung Israel dan Hamas Temui Jalan Buntu


“Semakin lama, semakin sulit jadinya, kami berutang pada diri kami sendiri, kami berutang kepada jutaan orang yang meninggal dan miliaran orang yang terinfeksi,” ujar pejabat senior WHO Maria Van Kerkhove.


 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi