Kamis, 25/04/2024 - 15:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Sebelum Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Suriah, Erdogan Sempat Lapor ke Putin

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Sebelum melakukan serangan besar ke wilayah Suriah, Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan, sempat melaporkan rencananya kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin  melalui panggilan telepon.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Melalui panggilan telepon itu, Erdogan mengatakan kepada Putin bahwa dalam beberapa hari terakhir Turki akan melancarkan serangan lintas batas terhadap militan Kurdi di wilayah Suriah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kala itu, Erdogan mengatakan kepada Putin, bahwa operasi militer ke Suriah ini dimaksudkan untuk menciptakan zona pembatas atau semacam zona demiliterisasi sepanjang 30km. Sebab menurutnya, zona pembatasan yang sempat disepakati pada tahun 2019 belum terlaksana hingga saat ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Tak hanya soal operasi militer di Suriah, Erdogan juga menyinggung soal perang di Ukraina. Bahkan ia menawarkan bantuan di mana Turki siap terlibat untuk mengakhiri perang serta menawarkan untuk ambil bagian menjadi pihak penengah antara Ukraina, Rusia, dan PBB.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Bocah Enam Tahun Meninggal Kelaparan di Gaza

Hal ini merujuk pada negosiasi yang dilakukan di Turki pada Maret lalu yang dinilai gagal menghasilkan kesepakatan damai untuk perang Rusia-Ukraina. Tetapi, Turki yang dianggap memiliki kedekatan dengan Ukraina dan Rusia berulangkali mengajukan diri sebagai mediator.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Merespons keputusan Erdogan ini, Dewan Keamanan Nasional sempat menginformasikan jika Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivian pada satu kesempatan pernah memanggil penasihat Erdogan, Ibrahim Kalin dan menyuarakan agar hati-hati atas langkah yang diambil Turki di Suriah.

Berita Lainnya:
Menlu: Korut akan Respons Keras Campur Tangan Jepang

“Pentingnya menahan diri dari eskalasi di Suriah untuk mempertahankan gencatan senjata yang ada dan menghindari destabilisasi lebih lanjut,” ucap Adrienne Watson, jubir Dewan Keamanan Nasional seperti diktuip dari laman ABC News pada Sabtu 11 Juni 2022.

Sebaliknya, pejabat Turki mengatakan kepada Sullivian bahwa Turki sebenarnya ingin melihat langkah nyata soal keberadaan organisasi teroris yang dituduhkan dilindungi oleh Finlandia dan Swedia sebelum mempertimbangkan tawaran NATO untuk mereka.

Seperti diketahui bahwa Turki keberatan dengan bergabungnya kedua negara tersebut dalam aliansi pertahanan NATO.

Hal ini didasarkan pada tuduhan Turki yang menyebut Norwegia dan Swedia sebagai penampung kelompok militant Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang disebut sebagai kelompok teroris.***

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi