Sabtu, 18/05/2024 - 01:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

China Harap AS dan NATO Ajak Rusia Bahas Gencatan Senjata

China harap AS dan NATO bicara dengan Rusia untuk bahas gencatan senjata di Ukraina

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

SINGAPURA – Menteri Pertahanan China Wei Fenghe mengatakan, negaranya tak tertarik atau berkepentingan dengan konflik di Ukraina. Kendati demikian, dia berharap Amerika Serikat (AS) dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) segera mengadakan pembicaraan dengan Rusia guna membahas gencatan senjata di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Wei mengungkapkan, China mendukung negosiasi antara Rusia dan Ukraina. “Kami juga berharap AS dan NATO akan mengadakan pembicaraan dengan Rusia untuk menciptakan kondisi bagi gencatan senjata secepatnya,” kata Wei saat berbicara di forum Shangri-La Dialogue di Singapura, Ahad (12/6/2022), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Dia mengingatkan bahwa pendekatan sanksi tidak akan membantu menyelesaikan konflik di Ukraina. “Konflik atau perang adalah hal terakhir yang ingin dilihat China di Ukraina. Pada saat yang sama, kami tidak percaya bahwa tekanan atau sanksi maksimum dapat menyelesaikan masalah. Ini dapat menyebabkan lebih banyak ketegangan dan memperburuk masalah,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Duduki Kampus University of Amsterdam

AS dan NATO diketahui berpihak pada Ukraina. Washington dan sejumlah negara Barat yang tergabung dalam NATO telah menerapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Mereka berharap, hal itu bakal membuat Moskow menghentikan agresi militernya di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali mengutarakan kesiapannya untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. “Saya siap untuk negosiasi langsung dengan Presiden Putin jika kita siap membahas mengakhiri perang ini dengan serius,” kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang dirilis pada Selasa (7/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut dia, tak ada waktu untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia dan membahas hal yang tak terkait dengan cara mengakhiri konflik. Misalnya, soal kemungkinan Ukraina bergabung ke NATO. “Jika kami tidak berada di NATO, tidak ada pangkalan negara asing di wilayah kami. Jika Anda ingin menerima kami ke dalam NATO, silakan undang kami, tapi kami tidak membahasnya saat ini,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Penyelidikan Dugaan Pencurian Data KF-21 Berlanjut, Fokus kepada 2 Insinyur Indonesia

Awal bulan ini Zelensky mengatakan, seperlima wilayah Ukraina sudah berada di bawah kendali Rusia. Wilayah Donbas yang terletak di timur negara tersebut sudah hampir seluruhnya hancur. “Hingga hari ini, sekitar 20 persen wilayah kami dikuasai penjajah, hampir 125 ribu kilometer persegi, Ini jauh lebih besar daripada wilayah gabungan semua negara Benelux (Belanda, Luksemburg, dan Belgia),” kata Zelensky saat berbicara kepada anggota parlemen Luksemburg lewat sambungan video pada 2 Juni lalu.

ADVERTISEMENTS

Pada kesempatan itu, Zelensky kembali menyerukan penerapan sanksi lebih keras terhadap Rusia. Selain itu, dia pun meminta negara-negara memasok lebih banyak senjata ke Ukraina guna mendukung perjuangan mereka melawan Rusia.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi