Jumat, 26/04/2024 - 10:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kemenkes: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Jadi 20 Kasus

ADVERTISEMENTS

Laju kasus subvarian Omicron tersebut bertambah 12 kasus dari laporan sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril melaporkan, jumlah kasus terbaru subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Tanah Air hingga Selasa (13/6/2022) siang berjumlah 20 kasus. Dengan demikian, laju kasus subvarian Omicron tersebut bertambah 12 kasus dari laporan sebelumnya yang berjumlah delapan kasus. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Sampai hari ini, ada 20 subvarian Omicron yang terdiri atas dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5,” kata Mohammad Syahril yang dikonfirmasi melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa siang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


BA.4 dan BA.5 di Indonesia bermula dari laporan empat kasus di Bali pada 6 Juni 2022 dan bertambah empat kasus lagi di Jakarta dalam beberapa hari kemudian. Secara terpisah, Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan laju penularan BA.4 dan BA.5 di Indonesia diperkirakan naik lima kali lipat dalam beberapa hari terakhir.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kualitas Udara di Jakarta Masuk Kategori Sedang pada Jumat Pagi  


Informasi terbaru dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) yang dirilis per Senin (13/6/2022) menyebutkan, BA.4 dan BA.5 kali pertama ditemukan di Afrika Selatan pada Januari dan Februari 2022. Menurut Tjandra BA.4 dan BA.5 adalah bagian dari Omicron clade (B.1.1.529). 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


ECDC meningkatkan klasifikasi BA.4 and BA.5 dari Variants of Interest menjadi Variants of Concern (VOC) pada 12 Mei 2022. “Diperkirakan akan menjadi dominan di Eropa dalam minggu-minggu mendatang,” ujarnya.


Tjandra, yang juga mantan direktur penyakit menular WHO Asia Tenggara itu, mengatakan, potensi peningkatan kasus tergantung pada proteksi imunitas yang berkaitan dengan cakupan dan kapan waktu vaksinasi sebelumnya. “Untuk tenaga kesehatan kita sudah di-booster lebih dari 6 bulan yang lalu. Kenaikan kasus juga dipengaruhi landscape dari gelombang yang lalu,” katanya.

Berita Lainnya:
Menlu: Indonesia Cari Jalan untuk Salurkan Bantuan ke Palestina


Secara umum, kata Tjandra, tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 menimbulkan sakit yang lebih parah dari varian pendahulunya. “Tapi harus amat diwaspadai peningkatan hospitalisasi pada mereka yang berusia di atas 60 atau 65 tahun,” katanya.


ECDC hingga kini masih mengumpulkan data tentang efektivitas obat monoclonal antibodies (mAb) pada pasien BA.4 dan BA.5. “Tetapi sejauh ini nampaknya efeknya sedikit menurun atau tetap saja,” katanya.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi